Tag Luvindonesia

Senin, 10 Januari 2011

Laporan Diksarbah XXIII

PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR

SAKA BAHARI MAKO LANAL BANTEN ANGKATAN XXIII

TAHUN 2010

Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok Menyelenggarakan Kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa, agar menjadi generasi yang lebih baik yang sanggup dan bertanggung jawab mengisi kemerdekaan.

Kepramukaan merupakan proses pendidikan luar sekolah dan di luar keluarga dalam bentuk kegiatan menarik dan menantang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar dan metode kepramukaan dengan pembentukan watak sebagai sasaran akhir untuk itu kepramukaan diselenggarakan dalam berbagai bentuk kegiatan yang sesuai dengan titik berat pembinaan dan perkembangan kejiwaan masing-masing golongan pramuka.

Satuan Karya Pramuka Bahari tempat meningkatkan dan mengembangkan kecakapan, keterampilan, pengalaman dan kepemimpinan para pemuda, pramuka tingkat penegak dan pandega dalam usahanya menyelenggarakan kegiatan-kegiatan nyata dan produktif di bidang kebaharian, sesuai dengan aspirasi pemuda dan kepentingan masyarakat. Sejalan dengan perkembangan teknologi kebaharian dewasa ini, dalam rangka memupuk jiwa kebaharian untuk memberi bekal kehidupan dan penghidupan. Satuan Karya Pramuka Bahari adalah wadah bagi Pramuka yang menyelenggarakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa cinta serta menumbuhkan sikap hidup berorientasikan kebaharian termasuk laut dan perairan dalam.

Dari pengertian di atas, bahwa perlunya satu kegiatan nyata, Produktif, menarik dan menantang di bidang Kebaharian dengan melakukan berbagai aktifitas yang bersifat kreatif, produktif, edukatif, inovatif dan rekreatif dalam bentuk kegiatan Pendidikan dan Latihan Dasar Kebaharian. Jelaslah Kegiatan Pendidikan dan Latihan Dasar Kebaharian bagi calon anggota Saka Bahari penting artinya bagi Pramuka Penegak dan Pandega. Sebagai upaya memupuk rasa persahabatan, persaudaraan dan cinta Bahari melalui kegiatan perkemahan LANAL BANTEN(27/12),- Upacara Pembukaan Orentasi  Diklat Saka Bahari dengan Pembukaan Pendidikan dan Latihan Dasar oleh Danlanal Banten selaku Ketua Pimpinan Saka Bahari Kwartir Daerah Banten yang diwakili oleh Paspotmar Lanal Banten Lettu Laut (P) Betu Harnoto (selaku Wakil Ketua Pinsaka Bahari Banten). Kegiatan tersebut bertempat di Wilayah Posal Labuan, Tepatnya di Pelabuhan Perikanan Kp.Teluk Labuan Kabupaten Pandeglang Banten, dengan jumlah peserta keseluruhan 192 orang, namun setelah dilaksanakan seleksi yang masuk dan lulus kategori hanya sebanyak 142 orang dari 17 Sekolah dan 4 Perguruan Tinggi yang ada di Propinsi Banten.

Kegiatan Diklatsar Saka Bahari merupakan salah satu bentuk perwujudan dari upaya pelaksanaan Pemberdayaan Wilayah Pertahanan Maritim. Tujuan utama dilaksanakannya kegiatan Diklatsar Saka Bahari ini adalah dalam rangka menanamkan sikap dasar sebagai anggota baru di Saka Bahari dan sebagai wadah bagi generasi muda dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan secara nyata, produktif dan bermanfaat untuk menanamkan rasa cinta dan menumbuhkan sikap hidup ber-Wawasan Nusantara yang berorientasi pada Kebaharian yang dimiliki oleh NKRI umumnya dan Wilayah Lanal Banten pada khususnya.

Kegiatan yang berlangsung selama  4 Hari ini sendiri bertujuan memupuk kesadaran Generasi Muda akan Tanggung jawabnya membela Tanah Air dan Negeri Tercinta ini dari berbagai Gangguan, menumbuhkan Disiplin, rasa percaya diri, kemampuan dan membina Iman dan Taqwa serta menambah Pengetahuan terhadap kebaharian. Selain itu kegiatan Pendidikan dan Latihan Dasar Kebaharian ini juga menyisipkan Penghijauan pada salah satu acaranya. Hal ini diharapkan dapat menumbuhkan sikap cinta lingkungan pada diri siswa-siswi Diklatsar Bahari Angkatan XXIII.

Sementara Itu, Tujuan lain dari kegiatan ini sendiri adalah mengembangkan dan mampu meningkatkan intensitas kegiatan organisasi bentukan Presiden Soekarno ini, berupa aktivitas yang bisa membekali para remaja anggotanya, sehingga mampu hidup mandiri, menciptakan usaha ekonomi, mewujudkan lapangan kerja, paling tidak bagi dirinya sendiri. Dengan demikian, pelatihan dalam Pramuka tidak lagi hanya mengejar ”BREVET”, atau tanda lulus. Tapi betul-betul pelatihan yang dapat nilai ekonomis. Kalaupun sertifikat, hendaknya yang bernilai profesional dan terakreditasi.

Semoga dengan Pendidikan dan Latihan Dasar Saka Bahari Angkatan XXIII Tahun 2010 ini, Gerakan Pramukan khususnya Saka Bahari dapat lebih berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat dan juga Negara Indonesia tercinta, keinginan dan cita-cita yang selama ini belum sempat tercapai mudah-mudahan dapat diraih dengan mudah dan lancar kedepannya.

Jalesveva Jayamahe!
Justru dilaut kita berjaya!

Satyaku Ku Darmakan Darmaku Ku Baktikan
Agar Jaya Indonesia

Rabu, 06 Oktober 2010

PENGURUS

STRUKTUR ORGANISASI
SAKA BAHARI PANDEGLANG


PELINDUNG
:
1. BUPATI PANDEGLANG (ex-officio)
Selaku Mabicab
2. KOMANDAN LANAL BANTEN (ex-officio)
Selaku Pinsaka Bahari Daerah Banten



PENASEHAT
:
1. PASPOTMAR LANAL BANTEN (ex-officio)
2. PINSAKA BAHARI DAERAH BANTEN



PENANGGUNGJAWAB
:
1. KOMANDAN POSAL LABUAN (ex-officio)
2. KOMANDAN POSAL SUMUR (ex-officio)



PINSAKABAHARI PANDEGLANG
:
SERKA MARINIR WAGIMAN
PINHARISAKABAHARI
PANDEGLANG
:
FIRMAN GEMPUR AMIR, SE
KRANI
:
E. SITA HARTATI

JURU ADAT
:
SYARIF



ANDALAN-ANDALAN
:

1. ANDALAN PUTRA
:
ALI IMRON, SE
YAYA JAKARIA, S.S.
DEDI, S.S
FAUZAN ADIMA
MUHAMMAD IKHSAN
ADANG. H
ENDI GUNAWAN
MUHAMAD HAFID
MISRAN

2. ANDALAN PUTRI
:
YEYET
SITI HAFSAH 
ERNI 
ENENG HASANAH




SUSUNAN PENGURUS DEWAN KERJA SAKABAHARI CABANG PANDEGLANG
KETUA                   : RANI LESTARI
KRANI I                  : MAHMUDIN
KRANI II                 : SAPRONI
JURU UANG                : FIKRI JAMALUDIN
JURU ADAT PUTRA          : DONI
JURU ADAT PUTRI          : MELLIYANTHI EKA. S
ANDALAN PUTRA            : YADI ROHADI
ANDALAN PUTRI            : IDA FARIDA

ANDALAN GIAT DANUS       : M. AGUS. M
                           ROHANAH
                           TARSINAH
                           DEWI

ANDALAN GIAT HUMAS       : ADE RULI
                           ERIK SUKARI
                           RATNA YULIA SARI
                           DENI ANDRIANI
                           
ANDALAN GIATOPS          : M. ERIK. H. HIDAYAT
                           ANAH
                           M. SUTISNA
                           SUHENDRIK
                           SOFIANTI

ANDALAN GIAT KEROHANIAN  : WIWIT
                           SAHRIL MUZANI
                           DEDE DARSINI
                           M. RIDWAN

ANDALAN GIAT TEKPRAM     : UMAR
                           DEVI Y
                           ASMARIYAH
                           DIAN HIDAYAT
                           YUSUF
                           DEDE DARWATI

ANDALAN GIAT PERLENGKA   : ASEP SAEPUDIN
AN DAN ALAT                SUPIAR
                           SUTARSIH
                           LILAH DALILAH
                           FIRDA YUNITA

Rabu, 29 September 2010

SEKILAS SAKA BAHARI

KRI Dewa Ruci
sebagai icon kegiatan kebaharian di Indonesia
 
Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penggalang Terap, Pramuka Penegak dan Pandega, dan para pemuda usia 14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Saka memiliki beberapa krida, dimana setiap Krida mengkususkan pada sub bidang ilmu tertentu yang dipelajari dalam Satuan karya tersebut. Setiap Krida memiliki SKK untuk TKK Khusus saka yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di sebuah Saka.

Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bhakti Satuan Karya Pramuka (PERTISAKA) yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka dan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut perkemahan antar saka (PERAN SAKA) dimana dimungkinkan tiap saka mentranfer bidang keilmuan masing-masing. Bagian terkecil dari saka disebut krida,
Satuan Karya Pramuka yang dulu ada 7, pada saat ini satu lagi satuan karya pramuka yang dibentuk adalah satuan karya pramuka Wira Kartika yang merupakan hasil kerja sama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dengan Mabes TNI Angkatan Darat, sehingga satuan karya pramuka pada saat ini ada 8.

Satuan Karya Pramuka Bahari adalah wadah bagi Pramuka yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa cinta dan menumbuhkan sikap hidup yang berorentasi kebaharian termasuk laut dan perairan dalam. Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang Kelautan.


LATIHAN SELAM DASAR SISWA DIKMABA XXIX TA. 2009
sumber: sekomtnial.blogspot.com

Pembinaan Saka Bahari bekerjasama dengan pihak TNI AL, Profesional di bidang Olahraga Air, Departemen Pariwisata dan Departemen Kelautan. Umumnya Saka Bahari hanya berada di wilayah yang memiliki potensi di bidang Bahari.

Saka Bahari meliputi 4 krida, yaitu :
  1. Krida Sumberdaya Bahari
  2. Krida Jasa Bahari
  3. Krida Wisata Bahari
  4. Krida Reksa Bahari
Terimakasih...

PP SAKA BAHARI


INI ADALAH PP SAKA BAHARI YANG BARU YANG TENGAH DIGODOK DI KWARNAS!


KEPUTUSAN

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR : ..... TAHUN 2010
TENTANG
 PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA PRAMUKA BAHARI
  
                                                Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka :

Menimbang               :       1.    bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas pembinaan Satuan Karya Pramuka Bahari dipandang perlu mengadakan penyempur-naan Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Karya Pramuka Bahari;
                                                2.    bahwa penyempurnaan Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Karya Pramuka Bahari perlu ditetapkan dengan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka;
Mengingat                  :       1.    Undang-undang Nomor  ....  Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.
                                                2.   Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 ten-tang Pengesahan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka;
3.    Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 203 Tahun 2009 tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka;
4.    Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor .......... 2009 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pokok-pokok Organisasi Gerakan Pramuka;
5.    Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor ......... 2009 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kwarnas Gerakan Pramuka;
6.   Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 170.A Tahun 2008 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Karya Pramuka;
                                         
Memperhatikan       :       1.    Saran Pimpinan Saka Bahari Tingkat Nasional;
2.    Saran Andalan Nasional Kwartir Nasional;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan              :      
Pertama                       :       Mencabut Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 19 Tahun 1991 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Karya Pramuka Bahari.
Kedua                           :       Menetapkan Petunjuk Penyelenggaraan  Satuan Karya Pramuka Bahari sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
Ketiga                           :       Agar jajaran Kwartir dan Satuan Karya Pramuka Bahari segera menyesuaikan dengan ketetapan ini.
Keempat                     :       Apabila ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan.
 Jakarta,       Desember 2010                
 Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,
                  
                         Prof. Dr. dr. Azrul Azwar, MPH



------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


LAMPIRAN I KEPUTUSAN
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR ........ TAHUN 2010
PETUNJUK PENYELENGGARAAN SAKA BAHARI

BAB I
PENDAHULUAN
1.     Umum

Dalam menilai perkembangan akhir-akhir ini termasuk dalam mengelola potensi laut Indonesia, ada tiga tiang utama Indonesia yang perlu benar diperhatikan, yaitu :

Pertama adalah Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, yang menyatakan bahwa Indonesia itu adalah satu Bangsa, satu Nusa dan satu Bahasa. Ini adalah satu kesatuan kejiwaan kebangsaan Indonesia yang harus selalu menjiwai setiap perkembangan yang terjadi. Adapun perkembangan tersebut hendaknya janganlah sampai mengabaikan satu kejiwaan Indonesia sebagai satu bangsa tersebut.

Kedua adalah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 yang menyatakan bahwa rakyat Indonesia yang telah menjadi satu bangsa tersebut ingin hidup dalam satu Kesatuan Kenegaraan, yaitu NKRI. Bagaimanapun perkembangan yang terjadi khususnya dalam perkembangan otonomi daerah dan pengelolaan laut Indonesia, pengelolaan tersebut janganlah sampai menghancurkan tiang kesatuan kenegaraan Indonesia tersebut. 

Ketiga adalah Deklarasi Pemerintahan tanggal 13 Desember 1957 (Deklarasi Juanda) yang menekankan bahwa bangsa Indonesia yang hidup dalam kesatuan kewilayahan yang berbentuk kepulauan (Nusantara) yang merupakan satu kesatuan dari seluruh wilayah darat, laut antara daratan, termasuk dasar laut dibawahnya, udara diatasnya dan seluruh kekayaannya merupakan suatu kesatuan wilayah yang harus dipergunakan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Indonesia sesuai amanat Pasal 33 ayat (3) UUD 1945.  Perkembangan yang terjadi semua itu janganlah menghancurkan kesatuan kewilayahan Indonesia tersebut.

Gerakan Pramuka sebagai pendidikan nonformal yang mempunyai kewajiban membina generasi muda, perlu mendidik dan melatih agar menumbuhkan kecintaan terhadap kebaharian. Menumbuhkan orientasi kebaharian ini khususnya dalam Pramuka dibina sejak dari Pramuka Siaga dan Pramuka Penggalang. Khusus bagi Pramuka Penegak dan Pandega perlu diberikan bimbingan dan pembinaan yang sesuai dengan minatnya untuk menjadi anggota Satuan Karya Pramuka Bahari. Dengan diselenggarakan kegiatan yang nyata, menarik dan produktif sehingga dapat menguasai dan memanfaatkan laut, tanpa meninggalkan gugus depannya.

Satuan Karya Pramuka Bahari disingkat Saka Bahari adalah wadah pembinaan bagi Pramuka dalam rangka menanamkan rasa cinta bahari, cinta negeri dan menumbuhkan sikap hidup yang berorientasi kebaharian. Dengan demikian diharapkan di kemudian hari dapat berusaha dan dapat menciptakan  lapangan kerja sebagai jaminan bagi kesejahteraan dan ketahanan nasional.

 2.     Maksud dan Tujuan

a.   Maksud diterbitkannya petunjuk penyelenggaraan ini adalah untuk memberi pedoman kepada kwartir-kwartir dan gugusdepan-gugusdepan dalam usaha menumbuhkan sikap hidup yang berorientasi kebaharian dan khususnya untuk membentuk, membina dan mengembangkan Saka Bahari.

b.   Tujuan diterbitkannya Petunjuk Penyelenggaraan Saka Bahari ini adalah untuk memberikan arah, kemudahan dan kelancaran pengembangan Saka Bahari.

3.      Sistematika

Petunjuk Penyelenggaraan Saka Bahari ini meliputi segala hal-ikhwal penyelenggaraan Saka Bahari dengan sistematika sebagai berikut:
a.    Pendahuluan
b.    Tujuan dan Sasaran
c.     Sifat dan Fungsi
d.    Organisasi
e.    Syarat-syarat dan Kewajiban anggota Saka Bahari
f.     Dewan Saka Bahari dan Dewan Kehormatan Saka Bahari
g.    Pemimpin Saka Bahari, Pamong Saka Bahari, Instruktur Saka Bahari dan Majelis Pembibing Saka Bahari
h.    Kegiatan Saka
i.      Pengesahan dan Pengukuhan
j.      Musyawarah dan Rapat
k.    Lambang, Bendera dan Tanda Jabatan Saka Bahari
l.      Pembiayaan Saka Bahari
m.  Administrasi Saka Bahari
n.    Sanggar Bakti Saka Bahari
o.    Penutup

4.   Pengertian
  1. Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan Nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan baik yang datang dari luar maupun dalam, yang langsung atau tidak langsung membahayakan integritas, identitas dan kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar tujuan nasional.
  2. Gugusdepan adalah satuan organisasi terdepan Gerakan Pramuka yang merupakan unit pendidikan kepramukaan.
  3. Satuan Karya adalah wadah pendidikan dan pembinaan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan menambah pengalaman para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta ketrampilan. Saka juga memotivasi mereka untuk melaksanakan kegiatan nyata dan produktif sehingga memberi bekal bagi kehidupannya dalam melaksanakan pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan negara, sesuai dengan aspirasi pemuda Indonesia dan tuntunan perkembangan pembangunan serta peningkatan Ketahanan Nasional.
  4. Majelis Pembimbing Saka adalah suatu badan yang terdiri dari pejabat instansi pemerintah, tokoh masyarakat yang memberikan dukungan dan bantuan moral, material serta financial untuk pembinaan Saka.
  5. Pamong Saka adalah anggota dewasa Gerakan Pramuka berkualifikasi Pembina Mahir, yang bertanggungjawab atas pembinaan dan pengembangan Saka.
  6. Instruktur Saka adalah anggota Gerakan Pramuka atau seseorang yang bukan anggota Gerakan Pramuka, yang karena kemampuan dan keahliannya, menyumbangkan tenaga kemampuan dan keahliannya, menyumbangkan tenaga serta kemampuannya untuk membantu Pamong Saka.
  7. Kata bahari berarti laut, tetapi dalam kaitan kegiatan Saka Bahari, bahari berarti pula segala kegiatan yang ada sangkut pautnya dengan sistem lingkungan hidup (ekosistem) kelautan dan perairan.  Perairan Pedalaman Indonesia terdiri dari sungai, danau dan selat di antara pulau-pulau yang merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari laut.
  8. Saka Bahari adalah salah satu Satuan Karya Pramuka, tempat peningkatan dan pengembangan kecakapan, ketrampilan pengalaman dan kepemimpinan para Pramuka  Penegak dan Pandega di bidang kebaharian, sesuai dengan aspirasi pemuda Indonesia dan kepentingan masyarakat, sejalan dengan perkembangan teknologi kebaharian serta dalam pembangunan bangsa dan negara.


BAB II
TUJUAN DAN SASARAN

1.    Saka Bahari  bertujuan membina dan mengembangkan anggota Gerakan Pramuka agar :
a.       Memiliki pengetahuan, pengalaman, ketrampilan dan kecakapan di bidang kebaharian, yang dapat menjurus kepada kemandirian penghidupannya di masa mendatang.
b.      Memiliki rasa cinta bahari pada khususnya dan tanah air Indonesia pada umumnya.
c.       Memiliki sikap dan cara berpikir matang dalam menghadapi segala tantangan hidup, terutama menyangkut kebaharian.
d.      Mampu menyelenggarakan kegiatan di bidang kebaharian secara positif berdaya guna dan tepat guna, sesuai dengan minat dan bakatnya serta bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya.

2.    Sasaran pembentukan Saka Bahari adalah agar selama dan setelah mendapatkan pendidikan dan latihan Saka Bahari, maka anggota Saka Bahari akan :
a.       Mampu dan dapat memanfaatkan segala pengetahuan, keterampilan, pengalaman  dan kecakapannya untuk ikut berperan serta secara aktif dalam Pembangunan Nasional, khususnya di bidang kebaharian;
b.      Ikut bertanggungjawab terhadap kelestarian lingkungan hidup yang menyangkut kebaharian.


BAB III
SIFAT DAN FUNGSI

1.       Sifat
Saka Bahari bersifat terbuka bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega, baik putra maupun Putri berasal dari Gugusdepan manapun.
2.       Fungsi
Saka Bahari berfungsi sebagai :
a.       Wadah pendidikan dan pembinaan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta ketrampilan.
b.      Sarana untuk melaksanakan kegiatan nyata dan produktif.
c.       Sarana untuk melaksanakan bakti kepada masyarakat, bangsa dan negara.
d.      Sarana untuk mencapai tujuan pendidikan dan pengembangan Gerakan Pramuka.


BAB IV
ORGANISASI

1.       Ketentuan Umum
a.    Saka Bahari dapat dibentuk di Kwartir Ranting atau Kwartir Cabang atas kehendak dan minat yang sama dari anggota Gerakan Pramuka yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi wilayah setempat.
b.    Saka Bahari dibentuk oleh dan berada di bawah wewenang, pengelolaan, pengendalian dan pembinaan Kwartir Ranting, sedangkan pengesahannya dilakukan oleh Kwartir Cabang. Apabila Kwartir Ranting belum mampu membentuk Saka Bahari, maka pembentukan Saka Bahari dapat dilaksanakan oleh Kwartir Cabang, sehingga wewenang, pengelolaan, pengendalian dan pembinaan dilaksanakan oleh Kwartir Cabang.
c.    Saka Bahari  terdiri atas 4 krida, yaitu:
1)      Krida Sumber Daya Bahari;
2)      Krida Jasa Bahari;
3)      Krida Wisata Bahari;
4)      Krida Reksa Bahari.
                Dalam satu Saka Bahari dapat dibentuk beberapa krida yang sama.
d.   Saka Bahari beranggotakan sedikitnya 10 orang dan sebanyak-banyaknya 40 orang. Tiap-tiap krida beranggotakan 5 sampai 10 orang, dipimpin oleh Pemimpin Krida yang dipilih oleh dan dari anggota kridanya.
e.    Apabila dalam satu Krida Bahari terdapat dua atau lebih krida yang sama, maka dapat menggunakan nama yang sama, dengan penambahan nomor di belakang nama kridanya. Misalnya :   Krida Jasa Bahari 1, Krida Jasa Bahari 2 dan seterusnya.
f.     Anggota Saka Bahari putra dan putri dihimpun secara terpisah. Anggota Saka Bahari putra dibina oleh Pamong Saka Bahari dibantu oleh Instruktur dan atau Instruktur Muda Saka Bahari putra, sedangkan anggota Saka Bahari putri di bina oleh Pamong Saka Bahari dibantu oleh Instruktur dan atau Instruktur Muda Saka Bahari putri.
g.    Anggota Saka Bahari membentuk Dewan Saka Bahari yang  dipilih dari Pemimpin Krida, Wakil Pemimpin Krida dan beberapa anggota Saka Bahari.
h.    Masa Bakti Dewan Saka Bahari selama 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih kembali.
i.   Saka Bahari diberi nama sesuai dengan nama pahlawan yang ada kaitannya dengan kebaharian, misalnya Yos Sudarso, Nala, Hasanuddin, Dewaruci, Malahayati dan sebagainya.

2.        Prosedur pembentukan Saka Bahari
Pembentukan Saka Bahari berdasarkan kebutuhan dari tingkat bawah, yaitu adanya sekelompok Pramuka Penegak dan atau Pramuka Pandega dari satu gugusdepan atau lebih yang berminat pada bidang bahari dan secara terus menerus melakukan kegiatan bersama, kemudian mengusulkan kepada Kwartir Ranting atau Kwartir Cabang untuk membentuk Saka Bahari. Bidang bahari dapat tumbuh dari gagasan anggota Gerakan Pramuka setempat atau diusulkan oleh lembaga atau instansi setempat.

3.       Kelengkapan organisasi
  1. Di Kwartir Ranting atau Kwartir Cabang, Saka Bahari  memiliki kelengkapan sebagai berikut :
1)      Anggota Saka Bahari.
2)      Pamong Saka Bahari.
3)      Instruktur Saka Bahari.
4)      Majelis Pembimbing Saka Bahari.
b.      Di Kwartir Cabang, Kwartir Daerah dan Kwartir Nasional dibentuk Pimpinan Saka Bahari sebagai unsur kelengkapan kwartir.
c.       Majelis Pembimbing Saka Bahari di tingkat Ranting, Cabang, Daerah dan Nasional merupakan mitra pimpinan kwartir dalam pengelolaan dan pembinaan Saka Bahari.


BAB  V
SYARAT-SYARAT, HAK  DAN KEWAJIBAN ANGGOTA SAKA BAHARI

1.       Anggota Saka Bahari
a.       Anggota Saka Bahari, adalah Pramuka Penegak Bantara, Penegak Laksana dan Pramuka Pandega dari gugusdepan yang mempunyai minat dan bakat di bidang kebaharian.
b.      Calon Penegak dapat mengajukan diri sebagai anggota Saka Bahari dengan seijin Pembina Gugusdepannya dan disyaratkan agar dalam waktu 6 (enam) bulan setelah menjadi anggota Saka Bahari diusahakan telah dilantik sebagai Penegak Bantara di Gugusdepannya.
c.       Pemuda yang berusia antara 16 sampai 25 tahun, dapat menjadi anggota Saka Bahari dengan ketentuan bahwa yang bersangkutan dalam waktu 6 (enam) bulan setelah menjadi anggota Saka Bahari wajib menjadi anggota suatu Gugusdepan Gerakan Pramuka dan selanjutnya berusaha menempuh Syarat Kecakapan Umum dan dilantik sesuai dengan golongan keanggotaannya.

2.    Syarat  Anggota Saka Bahari
a.       Mendapat ijin dari orang tua atau wali dan Pembina Gugusdepan.
b.      Berusia antara  16 sampai dengan 25 tahun.
c.       Sehat Jasmani dan Rohani.
d.      Berminat dan bersedia untuk berperan aktif dalam segala kegiatan Saka Bahari.

3.       Kelompok Minat
a.       Kelompok Minat adalah kelompok yang berminat pada kegiatan Saka Bahari tetapi  bukan anggota Saka Bahari.
b.      Kelompok Minat terdiri dari Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang dan pemuda lainnya.  

4.    Hak Anggota
  1. Memperoleh pendidikan dan latihan dibidang kebaharian untuk mendapatkan penga-laman, ketrampilan dan kecakapan di bidang kebaharian.
b.      Menjadi Instruktur Muda di gugusdepannya.
c.       Menjadi Dewan Saka Bahari.
d.      Dapat pindah menjadi anggota Satuan Karya lainnya apabila telah mendapatkan sedikitnya 3 (tiga) buah TKK dan sedikitnya telah berlatih selama 6 (enam) bulan.

5.       Kewajiban Anggota
a.       Mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
b.      Mentaati dan menjalankan Trisatya dan Dasadarma serta peraturan-peraturan Saka Bahari.
c.       Menjaga nama baik Gerakan Pramuka dan Saka Bahari tempat ia menjadi anggota.
d.      Mengikuti dengan rajin dan tekun segala latihan dan kegiatan Saka Bahari.
e.      Meningkatkan, mengembangkan, menerapkan kecakapan dan ketrampilannya dalam kegiatan-kegiatan yang bermanfaat baik bagi dirinya, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara serta bagi kepentingan kemanusiaan.
f.        Berusaha menjadi teladan atau panutan bagi rekan-rekannya, keluarganya dan masyarakat.
g.       Mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku dan adat istiadat masyarakat setempat  serta menjunjung  tinggi Adat  Saka Bahari yang berlaku.
h.      Menjalankan tugas melatih bidang kebaharian di Gugus Depannya atau di Gugusdepan lain bekerja sama dengan Pembina Satuan yang bersangkutan atas persetujuan Pembina Gugus Depan dan sepengetahuan Kwartir Rantingnya.
i.         Membayar iuran dan mentaati segala peraturan Gerakan Pramuka dan Saka Bahari.



BAB VI
DEWAN SAKA BAHARI DAN DEWAN KEHORMATAN SAKA BAHARI

1.    Dewan Saka Bahari
a.    Susunan dan fungsi :
1)    Dewan Saka Bahari terdiri atas  Ketua, Sekretaris, Bendahara dan beberapa anggota yang berasal dari anggota Saka Bahari dan dipilih oleh anggota Saka Bahari melalui Musyawarah Saka Bahari.
2)    Pada hakekatnya fungsi Dewan Saka Bahari sama dengan Dewan Ambalan Penegak atau Dewan Racana Pandega.
3)    Dewan Saka Bahari bertanggungjawab atas perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Saka Bahari sehari-hari.
4)    Masa bakti Dewan Saka Bahari adalah 2 (dua) tahun  dan dapat dipilih kembali untuk masa bakti berikutnya, sebanyak-banyaknya untuk 2 (dua) kali masa bakti.
        b.    Syarat-syarat  keanggotaan Dewan Saka Bahari :
1)      Memenuhi syarat-syarat  anggota Saka Bahari.
2)      Sedikitnya telah aktif dalam Saka Bahari selama 6 (enam) bulan.
3)      Memiliki bakat kepemimpinan yang baik dan pengetahuan serta pengalaman yang memadai untuk tugasnya sebagai Dewan Saka.
c.     Kewajiban Dewan Saka Bahari.
1)      Memimpin dan melaksanakan kegiatan Saka Bahari secara berdaya guna dan tepat guna dengan penuh tanggung jawab, sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di bawah bimbingan Pamong Saka Bahari.
2)      Menjadi motor penggerak dalam pemikiran, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan Saka Bahari.
3)      Menjaga dan memelihara citra Saka Bahari di kalangan masyarakat.
4)      Mememlihara dan meningkatkan hubungan baik dengan:
a)      Pamong Saka Bahari.
b)      Instruktur Saka Bahari.
c)       Mabi Saka Bahari.
d)      Gudep tempat para anggota Saka Baharinya bergabung.
e)      Pengurus/Andalan Kwartir.
f)       Dewan Kerja Ranting dan Dewan Kerja Cabang.
5)      Dengan bantuan Mabi Saka Bahari dan Pamong Saka Bahari, Dewan Saka Bahari mengusahakan tenaga-tenaga ahli atau tokoh-tokoh masyarakat yang berpenge-tahuan atau berpengalaman untuk dijadikan instruktur dalam suatu bidang yang diperlukan.
6)      Memberikan laporan berkala tentang pelaksanaan kegiatan Saka Bahari kepada Kwartir melalui Pamong Saka Bahari dan Pimpinan Saka Bahari.

2.    Dewan Kehormatan Saka Bahari
a.    Dewan Kehormatan Saka Bahari adalah badan dibentuk oleh Saka Bahari untuk menyelesaikan hal-hal tertentu yang menyangkut nama baik seorang anggota Saka Bahari atau nama baik Saka Bahari dan menyusun data yang diperlukan untuk pengusulan pemberian anugerah serta tanda penghargaan kepada anggota Saka Bahari.
b.    Dewan Kehormatan Saka Bahari bersidang karena adanya:
1)      Pelanggaran terhadap isi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, ketentuan-ketentuan Saka Bahari, disiplin, kehormatan Saka Bahari yang dilakukan oleh anggota Saka Bahari, Instrukltur Saka Bahari, Dewan Saka Bahari, Pimpinan Krida.
2)      Pernyataan keberatan dan membela diri dari Anggota Saka Bahari yang dianggap melanggar Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan Gerakan Pramuka.
3)      Pernyataan merehabilitasi nama baik anggota Saka Bahari yang terkena sanksi.
4)      Pengusulan pemberian anugerah atau penghargaan bagi yang berprestasi.
c.     Dewan Kehormatan Saka Bahari memutuskan pemberian sanksi dalam bentuk :
1)      Pemberhentian sementara.
2)      Pemberhentian keanggotaan Saka Bahari, sekaligus pengembalian yang bersang-kutan ke Gudepnya.          
d.    Dewan Kehormatan Saka Bahari terdiri atas :
1)      Pamong Saka Bahari sebagai ketua.
2)      Instruktur Saka Bahari.
3)      Dewan Saka Bahari.
4)      Pemimpin Krida.
e.    Dewan Kehormatan Saka Bahari memberi laporan tentang keputusan yang diambilnya kepada Ketua Gudep anggota Saka Bahari yang bersangkutan, Ketua Kwartir Ranting, Ketua Kwartir Cabang dan Mabi Saka Bahari melalui Pamong Saka Bahari.  




BAB VII
PIMPINAN SAKA BAHARI, PAMONG SAKA BAHARI,
INSTRUKTUR SAKA BAHARI DAN MAJELIS PEMBIMBING SAKA BAHARI

1.    Pimpinan Saka Bahari
a.       Pimpinan Saka Bahari adalah badan kelengkapan kwartir yang bertugas memberikan bimbingan organisatoris, teknis kepada Saka Bahari dan memberikan bantuan fasilitas atau dukungan lainnya.
b.      Unsur Pimpinan Saka Bahari :
1)      Pimpinan Saka Bahari terdiri atas unsur Gerakan Pramuka (Andalan, Staf, Anggota Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega), pejabat-pejabat pemerintahan dan tokoh-tokoh masyarakat di bidang kebaharian dengan jumlah anggota disesuaikan dengan kebutuhan.
2)      Susunan Pimpinan Saka Bahari adalah sebagai berikut:
a)      Penasihat.
b)      Pengurus, yang terdiri dari:
(1)    Ketua;
(2)    Wakil ketua;
(3)    Sekretaris;
(4)    Bendahara; 
(5)    Anggota.
c)    Bila dipandang perlu dari Susunan Pimpinan Saka Bahari tersebut dapat ditunjuk beberapa anggota pengurus Pimpinan Saka Bahari sebagai Pelaksana Harian.  
3)    Ketua Pimpinan Saka Bahari secara ex-officio menjadi Andalan di Kwartir.
4)    Pimpinan Saka Bahari diangkat dan dikukuhkan oleh Ketua Kwartir dan bertanggung jawab kepada Kwartir yang bersangkutan.
5)    Masa Bakti Pimpinan Saka Bahari sesuai dengan masa bakti kwartirnya.
c.     Tingkat Pimpinan Saka Bahari
1)     Di tingkat Pusat dibentuk Pimpinan Saka Bahari Tingkat Nasional.
2)     Di tingkat Provinsi dibentuk Pimpinan Saka Bahari Tingkat Daerah.
3)     Di tingkat Kabupaten/Kota dibentuk Pimpinan Saka Bahari Tingkat Cabang.
4)     Di tingkat Kecamatan dibentuk Pimpinan Saka Bahari Tingkat Ranting.
d.    Tugas dan tanggung jawab Pimpinan Saka Bahari
1)      Membantu kwartir dalam menentukan kebijakan mengenai pemikiran, perencanaan dan petunjuk teknis tentang kegiatan Saka Bahari.
2)      Melaksanakan program kegiatan Saka Bahari yang telah ditentukan oleh kwartirnya atau program yang telah ditentukan olehnya.
3)      Membantu kwartir melaksanakan pembinaan dan pengembangan Saka Bahari.
4)      Mengadakan hubungan dengan instansi atau badan lain yang berkaitan dengan Saka Bahari melalui kwartirnya.
5)      Bertanggungjawab atas pelaksanan kebijakan kwartir tentang kegiatan Saka Bahari.
6)      Melaksanakan koordinasi antara Pimpinan Saka Bahari di semua jajaran wilayah kerjanya.
7)      Memberi laporan pelaksanaan pembinaan dan pengembangan Saka Bahari kepada kwartirnya.
8)      Pimpinan Saka Bahari dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada kwartir yang bersangkutan.

e.      Hak dan kewenangan
1)      Hak.
a)      Mengajukan pendapat, saran dan usulan kepada kwartir mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Saka Bahari.
b)      Mengajukan program kerja Pinsaka Bahari dan anggaran yang dibutuhkan kepada kwartir.
2)      Wewenang.
Menyelenggarakan administrasi Saka Bahari.

2.    Pamong Saka Bahari.
a.       Pamong Saka Bahari adalah Pembina Pramuka, terutama Pembina Pramuka Penegak dan Pandega atau anggota dewasa lainnya yang memiliki minat dalam bidang kebaharian dan yang dapat diterima oleh para anggota Saka Bahari yang bersangkutan.
b.      Pamong Saka Bahari dapat diangkat dan dikukuhkan oleh Ketua Kwartir Cabang  atas usul  Pimpinan Saka Bahari yang bersangkutan.
c.       Bila dalam Saka Bahari ada beberapa orang Pamong Saka Bahari, maka dipilih salah seorang sebagai koordinatornya.
d.      Masa bakti Pamong  Saka Bahari 3 tahun dan dapat diangkat kembali.
e.      Pamong Saka Bahari secara ex-officio menjadi anggota Mabi Saka Bahari. 
f.        Pamong Saka Bahari berhenti karena:
1)      Berakhir masa baktinya.
2)      Atas permintaan sendiri.
3)      Diberhentikan karena pelanggaran AD dan ART Gerakan Pramuka.
4)      Meninggal dunia.
g.                                                                               Syarat-syarat Pamong Saka Bahari.
1)      Pembina Pramuka golongan Penegak/Pandega atau anggota dewasa lainnya yang telah lulus Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) serta bersedia mengikuti Kursus Pamong Saka Bahari, selambatnya 1 tahun setelah dikukuhkan.   
2)      Bersedia menjadi Pamong dan memiliki minat dan pengetahuan serta ketrampilan dalam sesuatu bidang yang sesuai dengan kegiatan Saka Bahari.
h.    Tugas tanggung jawab dan fungsi Pamong Saka Bahari.
1)      Mengelola pembinaan dan pengembangan Saka Bahari.
2)      Menjadi Pembina Saka Bahari dan bekerja sama dengan Majelis Pembimbing Saka Bahari.
3)      Mengusahakan instruktur, perlengkapan dan keperluan Saka Bahari.
4)      Mengadakan hubungan, konsultasi dan kerjasama yang baik dengan Pinsaka Bahari, Kwartir, Majelis Pembimbing Saka Bahari, Gugusdepan dan Saka lainnya.
5)      Mengkoordinir Instruktur Saka Bahari dengan Dewan Saka Bahari.
6)      Menjadi anggota Mabi Saka Bahari.
7)      Menerapkan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan serta Sistem Among dalam kegiatan pembinaan Saka Bahari.
8)      Melaporkan perkembangan Saka Bahari kepada kwartir dan Mabi Saka Bahari.
9)      Menjadi seorang kakak, pendamping dan pembangkit semangat serta daya kreasi bagi para anggota sakanya.
10)   Meningkatkan secara terus menerus pengetahuan, pengalaman, ketrampilan dan kecakapannya melalui pendidikan, khususnya yang menyangkut bidang kegiatan Saka Bahari.
11)   Menjadi motivator bagi para anggota Saka Bahari khususnya dan seluruh Pramuka pada umumnya dalam membina serta mengembangkan bakat dan minat mereka di bidang kebaharian.

3.       Instruktur Saka Bahari
a.       Instruktur Saka Bahari adalah seseorang yang mempunyai kemampuan dan pengetahuan, keterampilan dan keahlian khusus atau pengalaman di bidang kebaharian yang sanggup dan bersedia membantu Pamong Saka Bahari untuk mendidik dan melatih para anggota Saka Bahari dalam meningkatkan kemampuan dan ketrampilan anggotanya.
b.      Pengangkatan dan masa bakti:
1)      Instruktur Saka Bahari diangkat dan dikukuhkan oleh Ketua Kwartir Cabang atas usul Pamong Saka dan Mabi Saka Bahari.
2)      Masa bakti Instruktur Saka Bahari 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali.
c.       Instruktur Saka Bahari diberhentikan atas dasar:
1)      Berakhir masa baktinya
2)      Atas permintaan sendiri
3)      Diberhentikan karena pelanggaran terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga  Gerakan Pramuka.
4)      Meninggal dunia.
d.      Syarat-syarat Instruktur Saka Bahari :
1)      Memiliki pengetahuan, ketrampilan, keahlian dan pengalaman tertentu yang diperlukan untuk kegiatan Saka Bahari.
2)      Bersedia secara sukarela menjadi Instruktur Saka Bahari disertai dengan penuh tanggung jawab.
3)      Bersedia membantu Pamong Saka Bahari dalam membina mengembangkan Saka Bahari.
4)      Bersedia mengikuti  Orientasi  Kepramukaan.
e.      Tugas dan tanggung jawab Instruktur Saka Bahari
1)      Melaksanakan pendidikan dan latihan sesuai dengan keahlian bagi para anggota Saka Bahari.
2)      Menjadi penguji SKK bagi anggota Saka Bahari sesuai dengan bidang keahliannya dan melaporkan perkembangannya kepada Pamong Saka Bahari.
3)      Menjadi penasehat bagi Dewan Saka Bahari dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan Saka Bahari.
4)      Memberi motivasi kepada anggota Saka Bahari untuk membina dan mengem-bangkan bakat, minat dan kegemarannya.
5)      Meningkatkan pengetahuan, kecakapan dan pengalamaman melalui berbagai pendidikan.
6)      Melaporkan pelaksanaan setiap kegiatan yang menjadi tugasnya.

4.       Majelis Pembimbing Saka Bahari
a.       Majelis Pembimbing (Mabi) Saka Bahari adalah suatu badan yang terdiri dari pejabat instansi pemerintah dan tokoh masyarakat di bidang kebaharian yang  memberikan dukungan dan bantuan moral, material dan financial untuk pembinaan Saka Bahari.
b.      Mabi Saka Bahari diangkat dan dikukuhkan oleh Ketua Kwartirnya.
c.       Mabi Saka Bahari bertugas sesuai dengan masa bakti kwartirnya.
d.      Susunan Mabi Saka Bahari terdiri dari:
1)      Seorang Ketua.
2)      Seorang Sekretaris.
3)      Seorang Ketua Harian.
4)      Beberapa orang anggota.
e.      Ketua Mabi Saka Bahari tingkat Nasional dijabat oleh Kepala Staf Angkatan Laut, Ketua Mabi Saka Bahari tingkat Daerah, Cabang dan Ranting dijabat oleh Pimpinan Instansi Maritim setempat.
f.        Majelis Pembimbing Saka Bahari menyelenggarakan rapat sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun.

BAB VIII
PENGESAHAN DAN PENGUKUHAN

1.       Pengesahan
a.       Pembentukan Saka Bahari disahkan dengan Surat Keputusan Kwartir Cabang.
b.      Pembentukan Pimpinan Saka Bahari dalam suatu Kwartir disahkan dengan Surat Keputusan Kwartir yang bersangkutan.
c.       Pamong Saka Bahari dan Instruktur Saka Bahari disahkan dengan Surat Keputusan Kwartir Cabang.
d.      Dewan Saka Bahari disahkan dengan Surat Keputusan Pamong Saka Bahari.
e.      Mabi Saka Bahari disahkan dengan Surat Keputusan Kwartir yang bersangkutan.

2.    Pengukuhan
a.       Pengukuhan anggota Saka Bahari, Pemimpin Krida Saka Bahari dan Dewan Saka Bahari dilakukan oleh Pamong Saka Bahari.
b.      Pengukuhan Instruktur dan Pamong Saka Bahari dilakukan oleh Kwartir Cabang.
c.       Pengukuhan Pimpinan Saka Bahari dilakukan oleh Ketua Kwartir yang bersangkutan.
d.      Pengukuhan anggota Mabi Saka Bahari olek Ketua Kwartir yang bersangkutan.
e.      Pengukuhan anggota Pemimpin Krida, Dewan Saka, Pamong Saka, Instruktur Saka,  Mabi Saka dan Pimpinan Saka Bahari dilakukan dengan mengucapkan Trisatya Pramuka.

BAB IX
LAMBANG, BENDERA DAN TANDA JABATAN SAKA BAHARI

1.    Lambang Saka Bahari
        a.    Gambar lambang Saka Bahari








b.      Bentuk, Bahan dan Ukuran.
        Lambang Saka Bahari dibuat dari kain, berbentuk segi lima beraturan dengan panjang sisi masing-masing 5 cm dan besar setiap sudutnya 108⁰.
        c.    Gambar dan warna.
1)    Bidang segi lima beraturan ini diberi gambar bingkai keliling berbentuk tali berpilin, selebar 3 mm, berwarna kuning emas. Panjang sisi luar bingkai tali ini masing-masing 4,5 cm. Di bagian luar bingkai tali ini diberi bingkai berwarna biru tua.
2)    Dasar bidang segi lima beraturan ini dibagi menjadi dua bagian oleh sebuah garis lurus mendatar, sehingga ada bagian atas dan bagian bawah, masing-masing setinggi setengah tinggi segi lima beraturan. Bagian atas berwarna biru langit (biru muda) dan bagian bawah berwarna biru tua (biru laut).
3)    Ditengah bidang segi lima beraturan ini terdapat gambar:
a)      Sebuah jangkar berwarna kuning emas;
b)      Rantai yang melilit jangkar berwarna hitam;
c)       Dua buah silhoutte tunas kelapa berpasangan berwarna putih, yang menutup sebagian dari jangkar dan rantai tersebut diatas;
d)      Di bawah gambar jangkar terdapat gambar pita selebar 0,75 cm berwarna kuning emas, bertuliskan huruf kapital Saka Bahari berwarna merah.

2.    Arti gambar lambang Saka Bahari
a.       Bentuk segi lima beraturan melambangkan falsafah bangsa Indonesia yaitu Pancasila.
b.      Tali melingkar melambangkan persatuan dan persaudaraan yang erat.
c.       Jangkar dan rantai melambangkan kegiatan kebaharian.
d.      Tunas kelapa berpasangan melambangkan Pramuka putera dan puteri yang masih murni; disamping mempunyai makna seperti arti lambang Gerakan Pramuka pada umumnya.
e.      Pita yang melambai bertuliskan Saka Bahari melambangkan kejayaan Saka Bahari.

3.    Arti Warna tanda Saka Bahari
a.       Warna dasar biru muda dan biru tua melambangkan langit dan laut yang meng-gambarkan potensi bahari yang luas dan penuh harapan.
b.      Kuning emas menggambarkan keagungan dan kejayaan.
c.       Putih menggambarkan kesucian dan kemurnian.
d.      Merah menggambarkan keberanian.
e.      Hitam menggambarkan kedalaman laut, ilmu dan keabadian.

4.    Arti lambang Saka Bahari
Dengan menghayati dan mengamalkan Pancasila dalam kehidupannya sehari-hari anggota Saka Bahari menyadari akan tanggung jawabnya sebagai tunas harapan bangsa, berusaha meningkatkan ilmu, kecakapan dan kemampuannya memanfaatkan, melestarikan / mengabadikan potensi bahari serta membina jiwa kebaharian warisan nenek moyang bangsa Indonesia menjadikan laut sebagai alat pembinaan rasa persatuan dan kesatuan bangsa, membina keberanian untuk menghadapi segala tantangan, demi abadinya kejayaan keagungan dan kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia.

5.       Pemakaian lambang Saka Bahari
a.    Lambang Saka Bahari dikenakan atau dipakai pada waktu mengikuti kegiatan kepra-mukaan dan selama yang bersangkutan masih aktif sebagai anggota Saka Bahari.
b.   Lambang Saka Bahari ditempatkan pada lengan baju sebelah kiri, sedangkan pada lengan baju kanan ditempatkan tanda lokasi, dipasang sekitar 4 cm dari jahitan baju.
c.    Lambang Saka Bahari dipakai oleh anggota Saka Bahari, Dewan Saka Bahari, Pamong Saka Bahari, Instruktur Saka Bahari dan Pemimpin Saka Bahari.

6.       Lambang Krida Saka Bahari
a.      Lambang Krida Saka Bahari adalah tanda pengenal satuan terkecil dalam Saka Bahari yang mendalami ketrampilan tertentu. Bentuk lambang Krida Saka Bahari diatur sesuai Surat Keputusan Kakwarnas no 97 tahun 1996, tanggal 5 Agustus 1996. Dengan ketentuan bentuk segi empat sama sisi yang masing-masing sisinya 4 cm.
b.      Lambang Krida Saka Bahari ditempatkan pada Seragam Pramuka lengan baju sebelah kiri di bawah tanda Saka Bahari, maksimum dipasang sebanyak 4 buah.
c.       Lambang Krida Saka Bahari dikenakan atau dipakai pada waktu mengikuti kegiatan kepramukaan dan selama yang bersangkutan masih aktif sebagai anggota Saka Bahari.
d.      Lambang Krida Saka Bahari hanya dipakai oleh anggota Krida Saka Bahari yang bersangkutan dan tidak dikenakan atau dipakai oleh Pamong Saka Bahari, Instruktur Saka Bahari, Pemimpin Saka Bahari dan Mabi Saka Bahari.

7.    Bendera
a.       Bendera Saka Bahari berbentuk empat persegi panjang berukuran dua berbanding tiga.
b.      Pada bendera saka, berisikan lambang Saka Bahari dengan ukuran lambang Saka Bahari disesuaikan panjang dan lebar bendera, sekitar 1/2 lebar bendera, untuk tulisan 1/10 lebar bendera.
c.       Warna dasar bendera biru tua (biru laut).
d.      Ukuran
1.       Tingkat nasional, 200 cm x 300 cm
2.       Tingkat daerah,    150 cm x 225 cm
3.       Tingkat cabang,      90 cm x 135 cm
4.       Tingkat ranting,      60 cm x   90 cm
e.      Tiang bendera untuk masing-masing tingkat disesuaikan dengan ukuran bendera, dengan rumus adalah 3/4 x (panjang + lebar) bendera.

8.    Tanda Jabatan Saka Bahari
Adalah tanda pengenal yang menunjukkan jabatan dan tanggung jawab seseorang dalam lingkungan Saka Bahari.
a.       Bentuk, Warna dan Isi
1.       Tanda Jabatan Dewan Saka Bahari berbentuk roda gigi dengan 10 buah roda gigi dengan warna dasar biru dan dikelilingi warna kuning emas, ditengahnya terdapat lambang Saka Bahari di dalam lingkaran awal berwarna kuning kecoklatan.
2.       Tanda Jabatan Pimpinan Saka Bahari berbentuk lingkaran dengan sinar berpancar dari pusat menuju keluar, pada bagian tengahnya terdapat lambang Saka Bahari dalam lingkaran oval warna kuning dan sebelah dalam dari lingkaran luar bertuliskan ”GERAKAN PRAMUKA” dan gambar tunas kelapa, adapun warna dasar tanda jabatan masing-masing tingkat sesuai berikut :
a)      Tingkat Nasional berwarna kuning.
b)      Tingkat Daerah warna merah.
c)       Tingkat Cabang warna  hijau.
d)      Tingkat Ranting warna cokelat tua.
b.      Pemakaian
1)      Tanda jabatan dipakai tepat di tengah saku kanan baju seragam Pramuka putera, atau di dada kira-kira di tempat yang sama pada baju seragam Pramuka putri
2)      Tanda jabatan dipakai selama yang bersangkutan melakukan tugas sesuai dengan jabatan tersebut.
3)      Bila yang bersangkutan berhenti dari jabatan yang diberikan kepadanya, maka tanda jabatan tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi dan tidak dibenarkan dipakai pada pakaian seragam Pramuka.
        c.     Gambar
                1)    Gambar bendera Saka Bahari (Terlampir)
                2)    Tanda jabatan Saka Bahari (Terlampir)

BAB X
KEGIATAN SAKA BAHARI

1.       Sifat dan ruang lingkup kegiatan
a.    Kegiatan kebaharian dilaksanakan untuk semua golongan anggota muda Gerakan Pramuka yaitu Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega yang menjurus kepada pembinaan watak, mental, jasmani, rohani, pengetahuan, kecakapan, pengalaman dan ketrampilan dengan menerapkan sistem among serta prinsip-prinsip dasar pendidikan kepramukaan, sesuai dengan perkembangan jasmani serta rokhaninya.
 b.   Penyelenggarakan kegiataan kebaharian bagi Pramuka Siaga dan Pramuka Penggalang ditekankan terutama untuk mengembangkan minat mereka di bidang kebaharian dengan penerapan sistem pencapaian Tanda Kecakapan Khusus (TKK). Peyelenggaraan kegiatan kebaharian bagi Pramuka Penegak dan Pandega dimaksudkan sebagai usaha untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya untuk kehidupan di masa datang.
c.    Kegiatan Saka Bahari adalah kegiatan dalam rangka mengembangkan bakat dan minat para anggotanya di bidang kebaharian secara lebih intensif dan terarah, yang meliputi pokok-pokok kegiatan untuk :
1)      Menciptakan Pramuka yang sehat mental dan fisik.
2)      Menumbuhkan penghayatan dan kesadaran lingkungan.
3)      Merangsang naluri ilmiah/teknologi di bidang kebaharian.
4)      Menumbuhkan minat dan motivasi untuk menjadi manusia yang produktif, berjiwa mandiri dan wiraswasta dalam kegiatan yang berorientasi kebaharian.
5)      Mempersiapkan untuk ikut serta dalam bela negara matra laut.
d.    Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan :
1)      Sebanyak mungkin dengan praktek dengan menyajikan kegiatan nyata untuk memberi kesempatan menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapan di bidang kebaharian serta menggunakan alat-alat nyata baik tradisional maupun modern.
2)      Secara praktis, sederhana, mengandung banyak improvisasi, swadaya, tidak memerlukaan biaya tinggi, mudah dilaksanakan, namun membawa hasil pendidikan yang nyata dalam melaksanakan kegiatannya.
3)      Untuk meningkatkan mutu kegiatan, perlu diusahakan adanya sarana yang sesuai, dengan tetap memperhatikan keadaan dan kemampuan setempat.
4)      Pamong bersama Instruktur Saka Bahari mengusahakan adanya sarana yang memadai, baik dalam jumlah maupun mutu, dengan bantuan Mabi dan Pimpinan Saka Bahari serta Kwartir yang bersangkutan.
 e.   Untuk memperoleh berbagai macam pengetahuan dan ketrampilaan di bidang ke-baharian, Saka Bahari melaksanakan kegiatan yang meliputi :
1)      Kebaharian secara umum;
2)      Kebaharian secara khusus dengan kridanya masing-masing;
3)      Bakti kepada masyarakat;
4)      Bela negara.

2.    Perencanaan
a.       Kegiatan-kegiatan Saka Bahari direncanakan dengan cara:
1)    Menentukan jenis dan bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan;
2)       Menentukan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai;
3)       Menentukan jadwal pelaksanaan kegiatan;
4)       Menentukan objek dan tempat kegiatan;
5)       Menentukan dana dan sarana penunjang kegiatan;
6)       Memilih dan menentukan anggota Saka Bahari yang akan melaksanakan.
a.       Kegiatan-kegiatan yang direncanakan harus bersifat :
1)      Menarik, menantang dan penuh variasi;
2)      Sesuai dengan aspirasi, kebutuhan, situasi dan kondisi pemuda serta masyarakat.
3)      Berguna bagi penghidupan pribadi dan masyarakat;
4)      Dapat memberi bekal kepada yang bersangkutan dan memotivasinya untuk melaksanakan bakti masyarakat dalam rangka pembangunan.

3.    Bentuk dan Macam Kegiatan
a.       Latihan Saka Bahari secara berkala dilaksanakan di luar kegiatan atau latihan gugusdepan anggota yang bersangkutan.
b.      Perkemahan Bakti Saka Bahari yang disingkat Perti Saka Bahari, pesertanya semua anggota Saka Bahari dalam rangka membaktikan diri kepada masyarakat.
c.       Perkemahan antar Satuan Karya yang disingkat Peran Saka, pesertanya terdiri dari beberapa jenis Satuan Karya, misalnya Saka Bahari bersama Saka Dirgantara dan Saka Taruna Bumi.
d.      Kegiatan khusus untuk kepentingan tertentu, misalnya persiapan lomba, ulang tahun Saka Bahari, Hari Pramuka dan sebagainya.
e.      Diperkenalkan sistem bela negara matra laut.

4.    Tingkat Kegiatan
a.       Latihan Saka Bahari dan kegiatan khusus dilaksanakan ditingkat Kwartir Ranting dengan dipimpin oleh Dewan Saka Bahari, didampingi oleh Pamong Saka Bahari dan Instruktur Saka Bahari.
b.      Peran Saka dapat diselenggarakan di tingkat Kwartir Ranting, Cabang, Daerah dan Nasional sekurang-kurangnya sekali dalam masa bakti kwartir yang bersangkutan.
c.       Perti Saka Bahari diadakan di tingkat Kwartir Cabang, Daerah dan Nasional sesuai dengan kepentingan.

5.    Kegiatan Pendidikan/Latihan anggota Saka Bahari dilaksanakan dalam 3 tahap:
a.       Tahap Dasar: Berisi materi pengorganisasian dan hal-ikhwal Saka Bahari yang dilak-sanakan selama 30 jam pelajaran.
b.      Tahap Krida: Berisi untuk pencapaian TKK (parsial) yang dilaksanakan selama kurun waktu enam bulan.
c.       Tahap Kejuruan: Berisi materi untuk pencapaian suatu keahlian khusus TKK (komperhensif) yang berkualifikasi dan diakui masyarakat  bahari serta dapat menjadi Instruktur atau Pembantu Pamong Saka Bahari.

6.    Sarana dan Prasarana
        a.    Kegiatan Saka Bahari sebanyak mungkin dilaksanakan dalam bentuk praktek dengan  melaksanakan kegiatan nyata. Hal tersebut berarti, bahwa untuk kegiatan Saka Bahari mutlak diperlukan sarana kegiatan yang berupa :
1)      alat/peralatan;
2)      pelengkapan;
3)      fasilitas;
4)      sanggar Bakti Saka Bahari.
b.      Saka Bahari dapat menggunakan alat perlengkapan dan sarana setempat dalam melaksanakan kegiatannya.
c.       Untuk meningkatkan mutu kegiatan perlu diusahakan adanya sarana yang sesuai dengan keadaaan dan kemampuan setempat.
d.      Dengan bantuan Pinsaka Bahari dan Kwartir serta Mabi yang bersangkutan, Pamong beserta Instruktur Saka Bahari mengusahakan adanya sarana yang memadai baik dalam jumlah maupun mutunya.
e.      Sanggar Bakti Saka Bahari merupakan pangkalan dan tempat para anggota Saka Bahari dalam membuat perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), pengendalian (controlling) dan penilaian (evaluasi) kegiatan Saka Bahari yang juga dapat berfungsi sebagai :
1)      tempat mengadakan latihan dan belajar;
2)      tempat musyawarah;
3)      tempat untuk bekerja dan beribadat;
4)      pangkalan untuk menyebarkan bakti;
Pengelolaan Sanggar Bakti Saka Bahari dilakukan oleh suatu tim pengurus yang dipilih diantara anggota Saka Bahari dengan Pamong Saka Bahari sebagai konsultan.



 BAB XI
MUSYAWARAH DAN RAPAT

1)      Musyawarah
a.    Musyawarah
1)    Musyawarah Saka Bahari merupakan suatu forum atau tempat pertemuan para anggota Saka Bahari, guna membahas segala sesuatu yang berkaitan dengan Saka Bahari.
2)    Hasil Musyawarah Saka Bahari menjadi bahan rujukan bagi Dewan Saka Bahari,  Pimpinan Saka Bahari dan Kwartir Cabang dalam merencanakan penyelenggaraan kegiatan Saka Bahari.
b.    Peserta Musyawarah Saka Bahari :
1)      Dewan Saka Bahari;
2)      Pemimpin  dan Wakil Pemimpin Krida;
3)       Anggota Saka Bahari.
c.     Penasehat Musyawarah Saka Bahari  :
1)      Mabi  Saka Bahari
2)      Pamong  Saka Bahari.
3)       Instruktur Saka Bahari
d.      Acara Musyawarah :
1)      Laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Dewan Saka Bahari yang lama.
2)      Laporan pertanggungjawaban keuangan.
3)      Usulan Rencana Kerja masa bakti berikutnya.
4)      Pemilihan Dewan Saka Bahari.
e.      Pimpinan Musyawarah.
Musyawarah Saka Bahari dipimpin oleh Ketua Dewan Saka Bahari atau anggota Dewan Saka yang telah mendapat mandat dari Ketua Dewan Saka Bahari.
f.        Waktu musyawarah.
Musyawarah Saka Bahari dilaksanakan 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya masa bakti Dewan Saka.

2)      Rapat Kerja
a.       Rapat kerja Saka Bahari dihadiri oleh Dewan Saka, Pemimpin Krida Saka, Pamong Saka,  Instruktur Saka, Mabi Saka Bahari dan dapat pula mengundang Pimpinan Saka Bahari tingkat Cabang.
b.      Rapat Kerja Saka Bahari dipimpin oleh  Dewan Saka Bahari
c.       Rapat Kerja Saka Bahari membahas:
1)      Laporan pelaksanaan Program Kerja tahun yang lalu;
2)      Laporan pertanggungjawaban keuangan;
3)      Evaluasi Program Kerja tahun yang lalu;
4)      Program kerja tahun mendatang.
d.      Hasil rapat kerja dapat dilaporkan kepada Pimpinan Saka Bahari, selanjutnya oleh Pimpinan Saka Bahari diajukan kepada Kwartirnya, sebagai usulan kegiatan Saka Bahari untuk mendapatkan penegesahan sebagai Program Kwartir yang bersangkutan.

3)      Rapat Koordinasi
Pimpinan Saka Bahari Tingkat Daerah dan atau Pimpinan Saka Bahari Tingkat Nasional secara regular menyelenggarakan rapat koordinasi untuk membahas kinerja, kegiatan dan pengembangan.


BAB XII
PEMBIAYAAN

1.       Anggaran yang dipergunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan Saka Bahari dapat diperoleh dari :
a.       Iuran para anggota Saka Bahari, yang besarnya ditetapkan dalam musyawarah Saka Bahari.
b.      Bantuan dari Kwartir.
c.       Hasil usaha dari Pimpinan Saka Bahari  dan Anggota Saka Bahari.
d.      Bantuan dari masyarakat yang tidak mengikat.
e.      Sumber-sumber yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka serta aturan perundang-undangan yang berlaku.
2.       Laporan Pertanggungjawaban atas Penggunaan Dana.
a.       Dilaksanakan selambat-lambatnya sebulan setelah kegiatan selesai.
b.      Disampaikaan kepada :
1)      Kwartir yang bersangkutan.
2)      Pimpinan Saka Bahari setempat.
3)      Para penyumbang/donatur.


BAB XIII
ADMINISTRASI SAKA BAHARI
  
1.       Pelaksanaan administrasi Saka Bahari berpedoman pada Petunjuk Penyelenggaraan sistem Administrasi Gerakan Pramuka.

2.       Pimpinan Saka Bahari dapat membuat stempel dan kop surat Saka Bahari atas persetujuan dari kwartir yang bersangkutan dan menyelenggarakan administrasi surat menyurat.


BAB XIV
SANGGAR BAKTI SAKA BAHARI

1.       Sanggar Bakti Saka Bahari adalah tempat yang digunakan oleh anggota-anggota Saka Bahari untuk mengadakan kegiatan dan atau pertemuan Saka Bahari.

2.       Setiap kwartir mengusahakan adanya Sanggar Bakti Saka Bahari, disertai program kegiatannya.

BAB XV
PENUTUP

1.         Hal-hal yang belum ditetapkan dan diatur dalam Petunjuk Penyelenggaraan Saka Bahari ini, akan diatur lebih lanjut oleh Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

2.         Petunjuk Penyelenggaraan Saka Bahari ini dapat dijabarkan lebih lanjut dalam petunjuk-petunjuk pelaksanaan dan petunjuk-petunjuk teknis Saka Bahari.

3.         Apabila dalam Petunjuk Penyelenggaraan Saka Bahari ini masih terdapat kekurangan, kekeliruan atau kesalahan akan diadakan penambahan dan pembetulan.

                 
  Jakarta,      Desember 2010

Ketua Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,



                             Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, MPH