Tag Luvindonesia

KPN 2010

KAPAL PEMUDA NUSANTARA (KPN) 2010
 “KOKOHKAN KARAKTER DAN KAPASITAS KEBAHARIAN PEMUDA NUSANTARA UNTUK DAYA SAING YANG BERKELANJUTAN”

oleh:
E. SITA HARTATI

  1. PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang
Gambar. Indonesia
Gambar. Kepulauan Raja Ampat, salah satu gugusan pulau-pulau
 kecil yang menyimpan banyak kekayaan di Indonesia
Indonesia adalah negara maritim kepulauan terbesar di dunia dengan segala potensi kekayaan yang terkandung didalamnya. Lautan Indonesia yang sangat luas yaitu sekitar 5,8 juta km2 atau kurang lebih dua per tiga luas keseluruhan wilayah Indonesia sangat berpotensi menjadi sumber penggerak pembangunan bagi segenap bangsa dan negara Indonesia. Potensi pemanfaatan laut Indonesia dapat berasal dari berbagai segi usaha, seperti budidaya, penangkapan ikan, pariwisata, energi dan mineral, olahraga, bioteknologi, dan masih banyak lagi. Seluruh potensi kelautan Indonesia itu jika dimanfaatkan dengan optimal menurut Rokhmin Dahuri, eks Mentri Kelautan dan Perikanan dapat menghasilkan $ 80 milyar per tahun. Laut Indonesia juga mempunyai nilai sosial, sejarah, dan politik bagi segenap bangsa dan negara Indonesia. Namun demikian, semakin bertambahnya usia kemerdekaan Indonesia, nampaknya semakin pudar kesadaran dan pemahaman bangsa Indonesia bahwa Indonesia adalah negara maritim. Maka untuk itulah, segala potensi yang dimiliki laut Indonesia harus dimanfaatkan secara sungguh-sungguh untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia seluruhnya. Pengembalian kesadaran dan pemahaman bahwa Indonesia adalah negara maritim dapat menggugah motivasi dan jiwa bahari bangsa sehingga sektor kelautan dan semua isinya dapat menjadi prime mover pembangunan bangsa.

Pemuda adalah bagian dari masyarakat sosial yang mempunyai potensi besar sebagai penerus generasi dimasa datang. Pemuda adalah agent of change yakni agen yang mampu secara dinamis membawa perubahan bagi nasib suatu bangsa. Pemuda juga disebut iron stock, yakni pemuda adalah calon pemimpin bangsa dimana pada suatu masa datang akan menjadi pemimpin baru. Pemuda adalah masa kritis dalam sebuah tahap perjalanan hidup manusia, sebab kualitas pemimpin bahkan nasib negara dan bangsa ditentukan oleh kualitas pemudanya. Pemuda identik dengan sikap dinamis, energik, dan idealis serta mempunyai impian besar dalam membangun masa depan. Sehingga, pemuda harus menjadi obyek dan subyek pembangunan sumber daya manusia yang sangat penting dalam rangka mencapai kualitas pembangunan manusia yang sebaik-baiknya. Pemuda adalah penentu masa depan bangsa. Kondisi pemuda Indonesia dewasa ini tidak terlepas dari berbagai permasalahan, seperti lemahnya karakter, daya saing, dan kapasitas.

Gambar. Peserta KPN pada saat menuruni KRI Makassar
Menumbuhkan karakter bahari di kalangan pemuda merupakan salah satu metode mengembalikan karakter Indonesia sebagai negara maritim, dan menyadarkan masyrakat agar lautan menjadi landasan dalam membangun kesejahteraan bangsa. Laut Indonesia yang kaya akan sumber daya sangat membutuhkan tenaga-tenaga ahli untuk memanfaatkannya dengan optimal untuk kemaslahatan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, bangsa ini tidak memiliki pilihan selain mewariskannya pada generasi muda. Pemuda adalah tumpuan dan ujung tombak pengelolaan sumber daya alam bahari. Sudah saatnya pemuda mengetahui masalah, tantangan, dan peluang laut Indonesia. Pembekalan informasi dan aktualisasi diri mutlak diperlukan, agar kelak pemuda dapat menjadi satria yang mampu mengoptimalkan potensi laut Indonesia. Pengokohan dan peningkatan karakter, daya saing, dan kapasitas pemuda di bidang kebaharian dilakukan melalui program Kapal Pemuda Nusantara (KPN). Kapal Pemuda Nusantara (KPN) diharapkan mampu memunculkan pemuda bahari yang dapat memanfaatkan laut sebagai pondasi pembangunan negara dari. KPN digunakan juga sebagai media pemersatu dan interaksi antar pemuda dari seluruh nusantara untuk semakin mengenal budaya daerah, serta meningkatkan wawasan nusantara, cinta tanah air, dan bela negara. KPN tahun 2010 diikutsertakan kedalam program Lintas Nusantara Remaja dan Pemuda Bahari (LNRPB) dalam rangka meyukseskan even internasional Sail Banda yang difokuskan kegiatannya di Kota Ambon. Derah tujuan pelayaran adalah dari Jakarta, Makassar, Ambon, Wakatobi, dan berakhir di Kendari dengan menggunakan kapal KRI Makassar 590 milik TNI-AL.


1.2  Tujuan
Kegiatan Kapal Pemuda Nusantara 2010 dilaksanakan dengan tujuan untuk:
  • Meningkatkan kesadaran para peserta KPN bahwa kekayaan alam yang terkandung di dalam laut sangat besar dan saat ini belum dikelola dan dimanfaatkan dengan optimal;
  • Meningkatkan motivasi pada peserta KPN untuk membuka peluang usaha dengan memanfaatkan kekayaan laut baik bidang produksi maupun jasa;
  • Menstimulasi tumbuhnya pemuda wirausaha pada sector kelautan dn perikanan;
  • Membina generasi muda sebagai kader pemimpin bangsa yang mandiri yang mampu bertanggung jawab pada diri sendiri serta bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup bangsa dan Negara Indonesia;
  • Membentuk jaringan kerjasama diantara peserta KPN.

1.3  Aspek yang Diangkat dan Diperkenalkan pada Masyarakat KPN 2010
  • Dunia maritim sebagai pusat sumberdaya alam yang melimpah, seperti kekayaan mineral maupun kekayaan hewani maupun nabati yang terdapat di laut yang merupakan sumber nutrisi dan gizi;
  • Laut sebagai sarana penghubung seta sarana komunikasi (Sea Line of Communication/ SLoC) anatara masyarakat satu pulau dengan masyarakat pulau lain sehingga laut adalah merupakan sarana pemersatu bangsa;
  • Industry dan jasa maritim (INJASMAR) merupakan bagian yang tak kalah pentingnya yang selama ini potensi tersebut hamper belum terjamah;
  • Dinamika kelompok;
  • Membangun karakter dan jati diri bangsa;
  • Wawasan kebangsaan dan bela Negara;
  • Seminar dan dialog kepemudaan;
  • Kewirausahaan pemuda berbasis kelautan penting untuk dikembangkan dan dijadikan alternatif lapangan usaha yang menjanjkan bagi generasi muda;
  • Pentas budaya dan atraksi wisata;
  • Bhakti sosial bersih desa kawasan pesisir;
  • Wisata situs sejarah (Fort Rotterdam Makassar, Istana raja Goa Makassar, Istana Mini Banda Naira, Benteng Belgica Banda Naira, rumah Pengasingan Bung Hatta Banda Naira);
  • Potensi wisata bahari yang tersebar di seluruh Indonesia, kususnya bagian timur yang masih menunggu investor untuk pengenmbangan lebih lanjut;

1.4   Waktu dan Tempat
Kegiatan Kapal Pemuda Nusantara (KPN) 2010 ini dilaksanakan selama 21 hari mulai tanggal 21 Juli s.d. 10 Agustus menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) Makassar dengan Nomor Lambung 590 yang mengambi  rute perjalanan JAKARTA-MAKASSAR-BANDANAIRA-AMBON-WAKATOBI-.






  1. LAPORAN KEGIATAN KPN 2010


2.1   Perekrutan Peserta
Peserta KPN 2010 merupakan perwakilan dari tiap-tiap propinsi seluruh Indonesia dan perwakilan dari beberapa Universitas di Indonesia. Jumlah keseluruhan peserta KPN 2010 adalah 67 orang yang terdiri dari 33 orang peserta putri dan 34 orang peserta putra. Dari 33 propinsi yang ada di Indonesia terdapat 2 propinsi yang tidak mengirimkan delegasinya, yakni Maluku Utara dan Sulawesi Tenggara.

2.2   Pembekalan
Kegiatan pembekalan yang diberikan pada pesera KPN 2010 dilakukan selama di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Selatan selama dua hari terhitung sejak tanggal 21-22 Juli 2010, adapun beberapa bentuk pembekalan yang telah dilaksanakan yakni:
o   Wawasan kebangsaan dan cinta terhadap tanah air oleh Deputi Menpora  
   RI Bidang Pemberdayaan Pemuda;
o   Mental spiritual dan motivtion training dari lembaga trainer 
   FKAPMEPI (Forum Kader Pengembanan Moral Etika pemuda Indonesia);
o   Kebugaran Fisik, yakni olahraga pagi dan sore hari;
o   Pembentukan kepengurusan KPN 2010, diawalai dengan pemilihan Pak 
   Lurah dan Bu Lurah sebagai leader KPN 2010 dan terpilih:
§  Pak Lurah : Zainal Bahri (Kepulauan Riau)
§  Bu Lurah  : Marie Sessa (Papua Barat)

2.3   Kegiatan Selama di Kapal
Kegiatan KPN tahun 2010 ini sangat menakjubkan dikarenakan kegiatan KPN ini bergabung dalam KRI Makassar 590 menjadi satu kegiatan dengan nama  Lintas Nusantara Remaja dan Pemuda Bahari (LNRPB) dengan rute perjalanan dari Jakarta, Makassar, Ambon dan Wakatobi dengan muatan optimal kapal sebesar 2000 ton. Selama di kapal peserta KPN mengikuti kegiatan LNRPB yang langsung dikoordinir oleh TNI AL dan disela kegiatan LNRPB,KPN juga melaksanakan kegiatannya sendiri di luar kegiatan LNRPB itu sendiri (refleksi, materi, latihan pagelaran seni dan budaya) dengan panduan pendamping dan panitia dari KEMENPORA. Beberapa kegiatan yang dilakukan di atas kapal antara lain:
·      Olahraga pagi di Heli Deck
·      Apel pagi pada pukul 08.00 dan apel malam pada 22.00 yang 
     dilakukan di Tank Deck
·      Penjagaan di anjungan (pergantian penjagaan setiap dua jam sekali 
     dengan jumlah setiap kali penjagaan sebanyak dua orang)
·      Games (dengan panduan dari Kak Agung)
·      Pemberian materi:
-      Pembangunan Karakter Pemuda oleh Bapak Supandi (Kabid  
     Fasilitasi)

Beliau menjelaskan bahwa saat ini terdapat beberapa masalah kepemudaan, diantaranya yaitu keterbatasan akses sumberdaya,  rendahnya Kapasitas dan Daya Saing Pemuda dan degradasi moral. Hal-hal negatif tersebut dapat diperbaiki dengan adanya pembangunan karakter pemuda dimana salah satu hal yang dapat mensukseskan pembangunan karakter tersebut yaitu dengn memperhatikan lingkungan dimana kita harus mulai memperbaiki karakter individu, keluarga, masyarakat dan bangsa. 

-       Bela negara oleh Kolonel Hasnah
Terdapat beberapa nilai yang dikembangkan dalam bela negara, meliputi cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, yakin pada Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dengan melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, rela berkorban untuk Bangsa dan Negara dan memiliki keampuan awal Bela Negara.

-       Triangel Bermuda Mistery oleh Bapak Arif
Gambar. Peta Letak Segitiga Bermuda
Segitiga bermuda ini terbentang di antara Bermuda, Miami dan Puertorico, dengan luas kurang lebih 1,5 juta km2. Peristiwa aneh sering terjadi di atas segitiga ini, banyak teori yang menjadi alasan mengapa segitiga ini banyak menghilangkan kapal, pesawat bahkan mercusuar mulai dari teori lorong waktu dimana para ahli percaya bahwa segitiga bermuda ini merupakan jalan ke dimensi lain, teori lain mengatakan jika pada dasar perairan segitiga bermuda ini memilki kelabilan dalam struktur lapisannya sehingga sering terjadi longsor bawah laut yang mengakibatkan gelembung udara dalam area yang luas,sehingga benda apa saja yang melintas dipermukaan dapat tertarik hingga ke dasar lautan.

·      Pemutaran film Seven summit, penyelamatan korban oleh tim penyelam TNI AL, terumbu karang, pesona Wakatobi.
·      Pengenalan kapal dan simulasi penyelamatan penumpang pada saat kebakaran (fire simulation) dan mandi lintas katulistiwa.

2.4   Home Stay
Kegiatan home stay peserta KPN 2010 adalah di perkampungan nelayan yang ada di Waktobi dimana Wakatobi ini merupakan Jantung segitiga Karang Dunia. Kegiatan home stay lebih tepatnya berada di Desa Mola Utara, Mola Selatan, Sama Turu dan Mola Bahari yang berada di Kecamatan Wangi-wangi. Wakatobi merupakan gugusan empat pulau yakni Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia dan Biongko. Disebut sebagai jantung segitiga karang dunia karena dari 850 jenis spesies koral di dunia 750 diantaranya terdapat di Wakatobi, Wakatobi memiliki luas perairan sekitar 18.377,31 kilometer persegi ini memiliki 25 gugusan terumbu karang dengan lebih 112 jenis karang.

Kegiatan selama di homestay yaitu bermalam di rumah orang tua angkat, mempelajari adat dan kebiasaan masyarakat sekitar serta ikut merasakan bagaimana pola hidup masyarakat nelayan, penyambutan peserta KPN 2010 dengan tarian suku Bajo. Kebanyakan masyarakat yang ditempati untuk homestay adalah suku Bajo mereka biasanya menyebut sebagai anak laut dikarenakan semasa dilahirkan ari-ari atau saudara yang ikut dilahirkan oleh ibu itu tidak dikubur selayaknya orang pada umumnya melainkan langsung di buang ke laut.

Beberapa kebiasaan suku Bajo adalah tidak melaksanakan makan pagi atau sarapan sehingga pada saat kedatangan anak angkat dari peserta KPN 2010 ada sebagian yang masih belum menyiapkan untuk makanpagi. Kebanyakan masyarakat suku Bajo memiliki mata pencaharian sebagai nelayan, baik orang dewasa, remaja bahkan anak-anak sudah mahir menaiki dayung untuk memancing maupun mencari ikan di laut, sehingga hampir dapat dipastikan   pada setiap rumah tedapat dayung yang biasa digunakan untuk mencari ikan maupun sebagai alat transportasi.

Mayoritas kondisi rumah masyrakat bajo adalah rumah dengan jenis panggung dengan  bahan kayu dan jamban yang langsung ke laut sehingga sanitasi yang ada masih kurang dari kata layak dan sehat.

Makanan khas mayarakat sekitar yakni kasaomi (yang biasa dimakan sebagai pengganti nasi dan berasal dari ubi yang diparut dan diperas setelah itu diberi garam dan di tanak), nasi bambu (beras bercampur beras ketan dan diberi garam dan sedikit gula, kemudian dimasukkan ke dalam bambu, ditanak kemudian dibakar), lauk yang biasa dimakan yaitu ikan mentah yang dicacah kemudian di bumbui sambal colo-colo, atau ikan bakar, anak-anak desa setempat juga gemar memakan bulubabi.

2.5   Praktek
            Adapun kegiatan praktek yang telah dilakukan oleh peserta KPN 2010 adalah kegiatan yang bersifat sosial seperti bakti lingkungan di kawasan BBL Ambon dan sekitarnya dengan penandaan pohon pada masing-masing perwakilan propinsi yang menanam. Selain bakti sosial di BBL Ambon peserta KPN juga mengikuti kegiatan pembersihan lingkungan dari sampah di Kecamatan Wangiwangi Kabupaten Wakatobi Sulawesi tenggara bersama-sama dengan masyarakat sekitar, anak-anak sekolah dan petugas dari dinas kebersihan setempat yang telah menyediaan kantong-kantong untuk menampung sampah)

2.6   BST (Basic Safety Training)
Simulasi penyelamatan korban kebakaran kapal di KRI Makassar 590 pada tanggal 28 Agustus 2010 (Fire Simulation) pada pukul 05.30 pagi waktu setempat, dimana waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan seluruh awak kapal sekitar 15 menit. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengajari kesigapan semua awak kapal di saat terjadi beberapa hal yang tidak diinginkan dan melatih cara penyelamatan yang aman terutama di saat kondisi kapal sudah parah dan awak kapal diharuskan untuk melompat ke dalam air. Terdapat teknik masuk dalam air, untuk orang laki-laki misalnya setelah memakai rompi pelampung (life jaket) saat terjun ke dalam air di upayakan untuk tetap berada dalam posisi tegak dengan menutup kemaluan dan hidung, begitu juga dengan orang perempuan di uapayakan untuk terjun ke dalam air dalam posisi tegak dan menutup hidung serta dada.

2.7   Games
Kegiatan games ini diselenggarakan di atas kapal bersama dengan team KPN dan LNRPB  untuk memupuk rasa persudaraan antara semua peserta dimana kekompakan dan kerjasama antar peserta sangat diperlukan.
Aplikasi games yang dipandu oleh Kak Agung Widodo, adapun beberapa games yang telah diberikan yaitu:
§  Games konsentrasi
§  Games loncat sesuai arah tunjuk tangan
§  Games semut dan gajah
§  Games potong bebek angsa dimana harus mencari anggota kelompok sesuai dengan jumlah yang disebutkan dari pemrasaran
§  Games mematahkan pensil, dimana hal ini dimaksudkan untuk menyadarkan kita bahwa pikiran itu memiliki kekuatan yang besar juga untuk menempuh sebuah kesuksesan.

2.8   Kunjungan
      Beberapa kunjungan yang dilakukan adalah:
o Kunjungan ke Kantor Gubernur Makassar
o Kunjungan ke Rumah adat Gowa.
o Kunjungan ke Benteng Fort Rotterdam di Makassar .
o Pesiar sepanjang jalan pasar baru Makassar.
o Kunjungan ke Banda Naira
o Kunjungaan  benteng belgica pulau Banda peninggalan penjajahan 
  belanda
o Kunjungan Istana mini di pulau banda Naira.
o Kunjungan ke Pengasingan Bung Hatta .
o Kunjungan ke Badan Budidaya laut
o Kunjungan ke pameran Maluku Expo di pusat kota ambon Manise .
o Kunjungan ke Gong Perdamaian Kota Ambon manise.
Kunjungan ke Pelabuhan Yos Sudarso bersamaan dengan peresmian Sail 
  Banda 2010 yang dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia 
  Susilo Bambang Yudhoyono.
o Kunjungan ke Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kota Ambon / Ambon Fishing Port.
o Kunjungan  ke Gedung Dharma Wanita Wakatobi .
o Kunjungan ke perkampungan Masyrakat suku bajo.
o Kunjungan ke Tapaktuno Resort dipulau Hoga dikepulauan Kaledupa .
Kunjungan ke usaha kecil menengah kerajinan tangan yang 
  memanfaatkan barang bekas dan sampah di perkampungan Molo selatan.
o Kunjungan ke Kolam dan kerambah ternak ikan milik warga setampat.
Kunjungan ke Molo selatan tempat di laksanakannya prosesi adat 
  suku bajo (duata)
Kegiatan ini berbentuk interview dan diskusi :

Kunjungan ke Kantor Gubernur Makassar .
   Disambut oleh Keluaraga besar Makassar  beserta Wakil Gubernur dengan penjelasan singkat tentang strategisnya  Makassar sebagai jalur perdagangan di daerah Timur . Siapa yang tak tahu  Makassar yang cukup terkenal sebagai pulau yang kaya akan rempah – rempah sejak jaman penjajahan sampai kini yang merupakan salah satu daya tarik masyarakat asing untuk menjadikan Makassar sebagai daerah yang istimewa. Selain itu, potensi laut Makassar juga tidak kalah hebatnya, sehingga dapat menunjang pertumbuhan perekonomian Indonesia. Hal ini dibuktikan adanya Takabonarate, yaitu pusat terumbu karang yang terletak di kabupaten Selayar. Wakil gubernur memotivasi kita generasi muda untuk selalu mencintai, menjaga dan melestarikan lingkungan demi menjaga keutuhan NKRI.

Kunjungan ke Rumah Adat Gowa Talo
            Terasa kurang jika tidak menginjakkan kaki ke tanah toraja dan melihat balai Lompoa manakala berada di Makassar. Balai Lompoa merupakan rumah besar peninggalan sultan Hasanuddin pada jamannya.

Kunjungan ke Benteng Fort Rotterdam di Makassar
Kunjungan ini merupakan salah satu pengenalan sejarah dan budaya Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan perjuangan para pejuang di Makassar. Benteng Rotterdam atau yang biasa dikenal dengan Benteng Ujung Pandang ini merupakan  peninggalan sejarah kejayaan dan keperkasaan Kerajaan Gowa pada abad ke 17. Benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh raja Gowa ke IX, yaitu I Marigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung atau yang terkenal dengan nama Karaeng Turipallangga Ulaweng. Hal yang sangat luar biasa bagi para peserta dalam bangunan tersebut adalah motto para nelayan Makasar terdahulu, yaitu “lebih baik mati tenggelam daripada pulang tanpa hasil”. Semangat tersebut semoga senantiasa dapat menjadi pengobar semangat para pemuda bahari.
 
                                                                                               
Pesiar sepanjang jalan pasar baru Makassar
            Untuk melengkapi perjalanan di pulau Makassar, peserta KPN pesiar untuk mencari buah tangan dan souvenir sebagai oleh-oleh di sekitar pasar baru Jl. Sombaopu kawasan pantai Losari.

Kunjungan ke Banda Naira.
            Penyambutan masyarakat Banda Naira yang luar biasa di pelabuhan Banda sangat Mengesankan karena pulaunya yang indah ditambah dengan berjajarnya kapal-kapal milik Negara tetangga yang sudah siap untuk bergabung di Sail Banda 2010.
 Dalam penyambutan  rombongan LNRPB tersebut, dihadiri oleh wakil Bupati Maluku tengah dan Des Alwi sebagai tokoh adat atau sesepuh yang sangat dihormati dan juga Kolonel Adi Suyoso selaku ketua panitia LNRPB Sail Banda 2010, sekaligus Kolonel KRI Makassar 590.

Kunjungan Istana mini di pulau banda 
Asal mulanya adalah tempat yang berbasis pemerintahan belanda yang menjadi pengusa daerah banda pada jaman penjajahan dan sekarang lebih di optimalkan sebagai object sejarah dan wisata yang wajib di ketahui oleh generasi penerus bangsa untuk menumbuhkan lagi kecintaan tanah air  Indonesia .

Benteng Belgica, yaitu benteng yang dibangun oleh Portugis tapi kemudian diduduki Belanda pada abad ke 17. Benteng ini berada di atas perbukitan  Tabaleku di sebelah barat daya Pulau Bandanaira dan terletak pada ketinggian 30,01 meter dari permukaan laut. Benteng yang dibangun pada tahun 1611 di bawah pimpinan Gubernur Jenderal Pieter Both ini memiliki suatu keunikan.

Dibangun dengan gaya bangunan persegi lima yang berada di atas bukit, namun apabila dilihat dari semua penjuru niscaya hanya akan terlihat 4 buah sisi, tetapi kalau dilihat dari udara nampak seperti bintang persegi atau mirip dengan Gedung Pentagon di Amerika Serikat. Bahkan benteng ini dijuluki The Indonesian Pentagon.

Konstruksi benteng terdiri atas dua lapis angunan dan untuk memasukinya harus menggunakan tangga yang aslinya berupa tangga yang dapat diangkat (semacam tangga hidrolik). Di bagian tengah benteng terdapat sebuah ruang terbuka luas untuk para tahanan. Di tengah ruang terbuka tersebut terdapat dua buah sumur rahasia yang konon menghubungkan benteng dengan pelabuhan dan Benteng Nassau yang berada di tepi pantai.         

Benteng ini sebenarnya merupakan salah satu benteng peninggalan Portugis yang awalnya berfungsi sebagai pusat pertahanan, namun pada masa penjajahan Belanda, Benteng Belgica beralih fungsi untuk memantau lalu lintas kapal dagang. Benteng ini kemudian diperbesar tahun 1622 oleh J.P. Coen. Kemudian, tahun 1667 diperbesar lagi oleh Komisaris Cornelis Speelman. Tahun 1911 Gubernur Jenderal Craft van Limburg Stirum memerintahkan agar benteng ini dipugar. Benteng ini menjadi markas militer Belanda hingga tahun 1860.
Gambar. Gerbang Benteng Belgica

Pada setiap sisi benteng terdapat sebuah menara. Untuk menuju puncak menara tersedia tangga dengan posisi nyaris tegak dan lubang keluar yang sempit. Dari puncak menara ini wisatawan dapat menikmati panorama sebagian daerah Kepulauan Banda, mulai dari birunya perairan Teluk Banda, sunset, puncak Gunung Api yang menjulang, sampai rimbunnya pohon pala di Pulau Banda Besar. Berjalan-jalan di sekitar benteng ini sangat menyenangkan sambil membayangkan suasana masa kolonial tempo dulu.

           
Kunjungan ke Rumah Pengasingan Bung Hatta .
Gambar Rumah Pengasingan Bung Hatta
(Wakil Presiden RI pertama)
Bung Hatta diasingkan di Banda Naira bersama Bung Sjahrir pada tahun 1936. Mereka berdua dipindahkan dari tempat pengasingan sebelumnya di Boven Digul dan mereka tiba di Banda Naira dengan sebuah kapal yang bernama Fommal Haut. Di Rumah Pengasingan Bung Hatta, peserta KPN san LNRPB dapat melihat barang-barang peninggalan Bung Hatta sewaktu di Banda Naira. Setelan jas, mesin tik, tempat tidur, meja makan, meja kerja dan benda-benda peninggalan lainnya dapat dilihat di sini. Bagian belakang gedung rumah pengasingan Bung Hatta, terdapat sebuah gedung yang dijadikan sebagai sekolah pada waktu itu.

Kunjungan ke Balai Budidaya Laut Ambon.
            Kunjungan ke BBL Ambon ini adalah salah satu kegiatan temu usaha 2010 dengan tema “Peluang dan Tantangan dalam Membangun Wirausha Budidaya Laut yang Tangguh”. Kegiatan ini berisi penyajian beberapa materi dan sesi diskusi,dibuka langsung oleh Dirjen Kementrian Perikanan dan Kelautan.
 materi-materi yang disajikan yaitu:
  1. Peluang usaha dan Teknik Budidaya Ikan Hias Laut oleh Bapak DR.H. Dody Timur Wahjuadi
  2. Peluang usaha dan teknik budidaya Kerapu oeh Bapak Wajan Sudja
  3. Peluang usaha dan teknik budidaya Kerang Abalone oleh Bapak Sarifin
  4. Peluang usaha dan teknik budidaya Rumput oleh Bapak Marcel Taher

Kunjungan ke pameran Maluku Expo di pusat kota ambon Manise .
            Pameran Maluku Expo 2010 merupakan rangkaian gelaran acara SAIL BANDA 2010 dengan menampilkan berbagai produk unggulan daerah, kerajinan, dan produk produk menarik dari berbagai daerah di Indonesia acaranya diadakan di lapangan merdeka tepat didepan kantor Gubernur Maluku. Para Peserta KPN diberi kesempatan untuk mengunjungi event tersebut. Walau situasi pada saat itu sesak dengan pengunjung yang padat tidak mengurungkan niat untuk mengunjungi stand pameran.

Kunjungan ke Gong Perdamaian Kota Ambon manise.
Tepat berada didepan lapangan merdeka tempat diadakannya Maluku Expo 2010 terdapat Monumen Gong Perdamaian, Monumen Gong Perdamaian ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono yang menandakan berakirnya konflik horizontal yang terjadi di ambon, gong  perdamaian kota ambon dipercayakan menjadi kota yang ke 34 didunia. Para Peserta KPN tidak ingin melewatkan moment berharga ini dengan mengabadikan gambar didepan monument tersebut.






Kunjungan ke Pelabuhan Yos Sudarso bersamaan dengan peresmian Sail Banda 2010 yang dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono.
Gambar. Pembukaan Sail Banda (sumber gambar: Detikfoto)
            Pada tanggal 3 Agustus 2010 merupakan puncak dari Sail Banda 2010 yang dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Bapak H.Susilo Bambang Yudhoyono. Peserta KPN yang tergabung dalam LNRPB diberi undangan langsung oleh bapak presiden untuk menhadiri acara pembukaan event terbesar tahun ini. 100 peserta yang terdiri dari 40 peserta KPN dan 60 peserta LNRPB menghadiri acara pembukaan tersebut di Pelabuhan Yos Sudarso, peserta tersebut melewati beberapa tahap pemeriksaan sebelum memasuki area.peserta diberi pemahaman bagaimana system pengamanan pejabat serta pengaman presiden. Sebagian peserta LNRPB yang tidak mengikuti acara dipelabuhan Yos Sudarso melakukan atraksi di atas KRI Makasar 590 dengan memakai life jacket sambil menyorakkan yel yel “Jales Veva Jaya Mahe” serta “Presiden kita SBY” pada saat devile kapal perang.

Kunjungan ke Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kota Ambon / Ambon Fishing Port .
Tanggal 2 agustus 2010 peserta KPN diberi kesempatan untuk mengunjungi Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN), para peserta diberi informasi mengenai manfaat serta fasilitas yang terdapat di PPN ini sehingga pada nantinya kota ambon memiliki fasilitas pelabuhan yang lengkap dalam mewujudkan kota ambon sebagai lumbung perikanan nusantara.

Peserta KPN diajak berkeliling mulai dari tempat pelelangan ikan,kemudian pelabuhan serta pabrik pabrik pengolahan ikan yang tidak jauh dari bibir pelabuhan. Walau hujan sempat menguyur kedatangan para peserta tentu tidak menurunkan semangat untuk terus berkelililing sambil berdiskusi.        

Kunjungan  ke Gedung Dharma Wanita Wakatobi .
Para peserta KPN yang tergabung dalam rombongan LNRPB tiba di pelabuhan Wakatobi pada Tanggal 05 Agustus 2010, Para peserta disambut dengan tarian adat serta pemberian kain tenun kepada peserta KPN, kemudian  dilanjutkan penyambutan dan ramah tamah di gedung Dharma Wanita Wakatobi.

Para peserta disambut oleh Wakil Bupati Wakatobi kemudian dilanjutkan pelepasan peserta KPN untuk melanjutkan kegiatan diwakatobi oleh ketua kontingen LNRPB Kolonel Adi Suyoso. Para peserta KPN tidak mau ketinggalan dengan penari penari daerah setempat untuk memberikan sebuah penampilan, pada saat itu peserta KPN menampilkan tarian Saman dari aceh. Acara diakiri dengan pembagian peserta untuk homestay dirumah orang tua angkat.

Kunjungan ke perkampungan Masyrakat suku bajo.
Para peserta dibagi beberapa kelompok yang terdiri dari 2 hingga 3 orang yang tersebar di beberapa desa yang ada di kelurahan Mulo kemudian masing masing kelompok mendapatkan orang tua asuh yang nantinya peserta akan tinggal bersama selama berada di wakatobi.
Gambar. Perkampungan Suku Bajo

Mayoritas dari masyarakat yang berasal dari suku bajo dimana Suku Bajo adalah suku laut yang hidupnya berada di atas perairan. Suku Laut ini tersebar di sejumlah wilayah Nusantara, termasuk di Johor dan Nusa Tenggara Timur. Belakangan, suku laut ini menetap di sejumlah tempat, membangun komunitas sendiri.salah satunya berada di desa Mola di Kabupaten Wakatobi.

Selain itu, perkampungan masyarakat Bajo juga memiliki keunikan menjadikan perahu atau sampan sebagai alat transportasi utama. Tak hanya itu, sampan juga berfungsi sebagai sarana jual-beli sehari-hari. Padahal, alat transportasi lain seperti mobil dan sepeda motor sudah masuk di wilayah ini. Namun, sampan tetap menjadi tradisi yang tak bisa lepas dari kehidupan Suku Bajo.
Desa Mola tergolong unik karena hamper disepanjang jalan jalan yang ada didesa terdapat kanal kanal yang berada disamping kiri dan kana jalan, fungsi kanal kanal tersebut sebagai jalur transportasi,dengan menggunakan sampan sampan kanal kanal dilalui untuk mengangkut kayu bakar,air bersih,serta untuk memancing kelaut.
Banyak hal yang sangat unik di desa Mola ini mulai dari adat istiadatnya serta penduduknya yang ramah tamah sehingga siapa saja yang berkunjung ke desa ini pasti memiliki kenangan tersendiri.

Kunjungan ke Tapaktuno Resort .
Selanjutnya kunjungan ke Waetone Resort menyaksikan keindahan pantai. terletak kurang lebih 45 menit dari desa Mola. Perjalan yang ditempuh dengan mengunakan mobil. setibannya di tapaktuno resort para peserta tidak mau menunggu lama lama lagi untuk segera mengabadikan gambar serta melihat potensi yang terkandung didaerah tersebut.
Pantai yang landai pasir yang putih tentu saja menyimpan potensi pariwisata yang sangat bernilai jika dikembangkan secara baik dan professional, hal inilah yang dapat dilihat dari pengelolaan Tapaktuno Resort.

Kunjungan ke usaha kecil menengah kerajinan tangan yang memanfaatkan barang bekas dan sampah di perkampungan Molo selatan.
Ada beberapa hal yang mengurangi keindahan desa Mola yaitu masalah sampah yang bertebaran dimana mana, bahkan penduduk setempat tidak mengetahui arti penting pengelolaan sampah yang baik dan manfaat serta kesadaraan dalam menangani sampah tersebut.
Melihat permasalahan tersebut Unit Usaha Kerajinan setempat mengolah sampah sampah tersebut menjadi kerajinan yang tentunya dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari hari.

Kunjungan ke Kolam dan kerambah ternak ikan milik warga setempat.
            hal yang sangat menyita perhatian peserta KPN adalah saat saat setelah acara Bhakti Sosial membersikan desa Mola, peserta diberi kesempatan untuk melihat serta menyaksikan kolam dan kerambah ternak milik warga setempat.
            Kolam kola mini ada yang berada di samping pekarang rumah,ada yang berada dipekarangan belakang rumah bahkan ada yang berada di dalam rumah, kolam kolam tersebut dibuat didasar dapur yang ditutupi kayu.
            Alahkah terkejutnya ketika menyaksikan sendiri bagaimana Ikan Hiu yang dipelihara dipekarangan warga, bahkan anak anak kecil setempat ikut bermain dengan Ikan Hiu tersebut,ditempat lain peserta juga melihat bagaimana Ikan Kerapu dengan ukuran raksasa dipelihara dibawah lantai rumah warga,peserta ikut juga menyaksikan bagaimana ganasnya Ikan Kerapu saat diberi umpan,ditempat yang berbeda ada kolam yang berisi ikan ikan hias yang berwarna warni. Inilah desa Mola kedekatan penduduknya dengan laut sebagai tempat mencari makan sangat terasa bahkan anak anak kecil juga sudah mahir dalam mengayuh sampan serta mencari ikan.

Kunjungan ke Mola Selatan tempat di laksanakannya prosesi adat suku Bajo ( Duata ).
Lingkungan Mola Raya menjadi sasaran utama kunjungan peserta Kapal Pemuda Nusantara (KPN). Selain memiliki potensi Bahari, komunitas Mola Raya juga memiliki aset budaya yang membanggakan. Tak heran jika prosesi adat Duata milik suku Bajo yang menghuni zona tersebut ditampilkan di hadapan peserta KPN.
Wakil Bupati Wakatobi, Ediarto Rusmin mengatakan, prosesi Duata merupakan ritual adat suku Bajo secara turun temurun. Kepala Desa Mola Selatan, La Ode Mustamin menjelaskan, prosesi adat Duata itu sendiri merupakan media penyembuhan penyakit yang kronis dan tidak bisa disembuhkan melalui langkah medis.

Prosesi duata yang diperagakan masyarakat asli suku Bajo Mola itu dilaksanakan di atas beberapa sampan yang dirakit dan membentuk lapangan kecil karena diletakan beberapa lembar papan. Pemeran prosesi duata itu yang terdiri dari beberapa dayang-dayang laksana putri kerajaan sambil menari-nari di atas sampan. Ada dua orang tua duduk di tengah dan diyakini sebagai pawing menghadap sesajian dan piring kemenyan.

Peserta KPN diberi kesempatan untuk menyaksikan langsung bahkan setelah prosesi adat tersebut peserta diizinkan untuk menaiki sampan sampan yang sudah diikat manjadi satu serta menikmati sesajen yang ada diatas kapal misalnya Pisang yang ukurannya besar,air kelapa,serta nasi 7 warna, menurut kepercayaan jika menikmati sesajen tersebut akan mendapatkan berkah dan diberikan kesehatan,bersyukurlah peserta KPN diberi kesempatan yang langka seperti ini.

Kunjungan ke Pulau Hoga dikecamatan Kaledupa
Kesempatan yang sangat berharga bagi peserta KPN dapat berkunjung kepulau Hoga, Pulau Hoga merupakan salah satu pulau terindah di segitiga karang Dunia .Memiliki wisata bawah laut yang cukup di kenal di mata dunia. Cukup gampang untuk mengaksesnya sekitar 40 menit perjalaananan yang di tempuh dari desa Mola ke pulau Hoga dengan menggunakan Kapal ferry.

Selama perjalan para peserta disuguhkan pemandangan yang luar biasa indahnya,pulau pulau kecil dengan pasir putih disekelilingnya serta air laut yang jernih bahkan permukaannya dapat lihat dari atas sehingga terumbu karang yang ada dibawah dapat terlihat dengan mata telanjang.

Setibanya dipulau Hoga peserta langsung memasuki Home Stay yang dikelola oleh warga setempat, Home Stay tersebut Menyediakan fasilitas penginapan yang di lengkapi Restauran dan semua perlengkapan , snorking, dan diving , serta Laboratorium penelitian tentang potensi laut akan tetapi sungguh disayangkan. Duta duta muda dari seluruh Indonesia yang tergabung dalam Kapal Pemuda Nusantara (KPN) tidak dapat menikmati keindahan bawah airnya sendiri, karena peralatan yang disediakan habis dibooking serta digunakan oleh para peneliti dari luar negeri. Sungguh ironi melihat situasi pada saat itu, pemuda pemuda Indonesia merasa asing di tanah airnya sendiri.

Farewell Party dikediaman Bupati Wakatobi
Acara farewell ini diadakan dikediaman Bupati Wakatobi, seluruh Peserta KPN menggunakan baju adat daerah masing masing. Pada kesempatan ini peserta menampilkan beberapa penampilan yaitu Tari Saman(Aceh), Tari Kecak(Bali), Tari Papua dan Madley lagu lagu daerah. Penamplan dari peserta KPN menyedot perhatian masyarakat serta tamu undangan. Acara farewell party diakiri dengan bersalam salaman dengan bupati wakatobi dan jajarannya.

End